Jualan Sedikit, Cadillac Masih Bertahan di Eropa

Paris, KompasOtomotif – Setelah berhasil menjual bisnis unitnya di Eropa, Opel dan Vauxhall kepada PSA Group, General Motors tidak hilang begitu saja dari benua biru tersebut. Mereka masih berbisnis dan fokus bermain pada segmen pasar niche.

Mengtuip Autonews.com, Senin (7/3/2017) Mary Barra, CEO GM mengatakan, pihaknya masih melanjutkan persaingan di pasar Eropa melalui produknya Chevrolet Camaro, Covette, dan juga menumbuhkan model Cadillac.

“Itu adalah rencana saat ini, untuk melanjutkan penjualan model-model dan merek tersebut di Eropa. Kami terus akan menumbuhkan merek Cadillac, dan kami juga bakal terus melakukan itu dengan cara yang sangat disiplin," ucap Barra.

Cadillac telah menghabiskan satu dekade, mencoba mendapat pijakan di Eropa untuk melawan BMW, Mercedes-Benz dan Audi. Tiga  merek besar Jerman tersebut menguasai sekitar 85 persen dari pasar premium Eropa, atau terjual antara 820.000 sampai 840.000 unit pada 2016, menurut Automotive News Data Center.

Sementara Cadillac memiliki 45 diler di Eropa, umumnya di Jerman dan Swis, di mana hanya berhasil menjual 781 unit pada 2016 lalu. Namun angka ini mengalami kenaikan 33 persen dari tahun sebelumnya, di 2015.

General Motors menargetkan bisa menjual Cadillac sampai 5.000 unit pada 2020. Dalam beberapa tahun ke depan mereka juga akan memperluas diler-dilernya.

Deretan model Cadillac yang dipasarkan di Eropa yaitu ATS kompak sedan dan kupe, CTS midsize sedan, CT6 full-size sedan, XT5 midsize crossover, dan Escalade full-size SUV. Lalu ada juga model ATS-V dan CTS-V versi performa tinggi juga tersedia.