Washington DC, KompasOtomotif – Kebutuhan dan perkembangan moda transportasi ride-sharing akhir-akhir ini memicu generasi milenial membeli mobil baru. Menariknya, sebagian dari mereka memakai kendaraan roda empat itu untuk taksi online.
Inilah penelitian yang dilakukan lembaga riset Mintel, bahwa di Amerika Serikat, 15 persen generasi milenial yang membeli mobil menggunakannya untuk cari uang, disetiri sendiri untuk ”narik” Uber, Lyft, atau layanan sejenisnya.
Berbicara kepada The Washington Post, (4/3/2017), analis otomotif Mintel, Buddy Lo, mengatakan bahwa banyak mindset generasi milenial adalah mencari kerjaan sampingan untuk menambah pendapat mereka. ”Sekarang mereka mulai menahan diri utnuk membeli mobil baru.” Kata Lo.
Banyak milenial, yang didefinisikan lahir antara 1980 hingga 2000, memasuki angkatan kerja di tengah rekor harga rumah dan biaya hidup yang tinggi. Mintel meyakini, membeli mobil 15.000 dollar AS (Rp 200 jutaan) tampak tak akan terjangkau untuk generasi yang lebih muda.
”Urgensi dari ride-sharing menjadi anugerah untuk generasi milenial. Ini akan menjadi jalan terbaik untuk mencari uang dan menggantikan dpresiasi aset mereka, yakni mobil baru itu sendiri,” kata Lo.
Menarik juga, dari penelitian Mintel, 84 persen dari generasi milenial berencana membeli mobil baru yang tidak mempertimbangkan atau mengejar teknologi terbaru dan fitur keamanan.
Apakah hal ini juga terjadi di Indonesia?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.