Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Invasi ”Bajaj” Asal Italia dan China ke Indonesia

Kompas.com - 16/12/2016, 08:21 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Merek Bajaj (baca: ba-jaj) kini tak mendominasi angkutan roda tiga di Ibu Kota yang kerap disebut dengan nama yang sama. Dalam dua tahun terakhir, TVS masuk dengan tipe King yang diklaim PT TVS Motor Company Indonesia mulai menguasai 60 persen pasar.

Ternyata, tak cuma dua merek India itu yang bermain di segmen ini. Ada dua merek lain lagi yang tercatat ikut ambil keuntungan dari pilihan moda transportasi murah dan ramah lingkungan itu. Mereka adalah merek Italia, Piaggio, dan merek China, Wanhu.

”Dua terakhir ini memang jarang dilihat karena populasinya sedikit. Saat ini memang TVS dan Bajaj yang mendominasi,” kata Rio Aditya, Public Relations Manager PT TVS Motor Company Indonesia (TMCI), Kamis (15/12/2016).

”Bajaj” merek Bajaj sudah sering dilihat, kini beralih dari warna oranye dengan mesin 2-tak menjadi tipe RE bermesin 4-tak. Tipe inilah yang menjadi pelopor bajaj dengan bahan bakar compressed natural gas (CNG) di Indonesia.

Lalu TVS mengandalkan King yang menggendong mesin 200 cc berpendingin udara. Sosoknya ramping ketimbang Bajaj RE, tetapi kelebihannya lebih tinggi. Layaknya kendaraan roda tiga lainnya, selain sistem transmisi 4-gigi, TVS King juga dibekali dengan gigi mundur.

Hazmi Srondol-Kompasiana Piaggio Ape City yang terpergok di jalanan Ibu Kota.
Nah, yang unik adalah Piaggio. Tidak ada informasi siapa yang mengimpornya. Namun, merek Italia itu sejak 2014 memang mengeluarkan Ape City, kendaraan roda tiga yang kegunaannya mirip dengan Bajaj RE atau TVS King.

Populasinya lebih sedikit lagi dan jarang dilihat. Namun, salah satu blogger Kompasiana, Hazmi Srondol, pernah memotretnya di daerah Jakarta Pusat.

Yang terakhir adalah bajaj merek Wanhu. Saat diluncurkan di Indonesia tiga tahun lalu oleh PT Citra Nusantara Gemilang sebanyak 1.300 unit, model ini diklaim menjadi alternatif karena harganya Rp 20 juta-Rp 30 jutaan.

Cukup unik memang. Namun, apa pun mereknya, yang paling penting saat ini adalah mengemban pesan bahwa angkutan umum harus ramah lingkungan. Mereka berempat sudah berbahan bakar gas, dan tentu lebih rendah emisi ketimbang para peminum bensin, apalagi bajaj 2-tak warna oranye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau