Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Filipina Diprotes Toyota dan Mitsubishi

Kompas.com - 09/12/2016, 10:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Manila, KompasOtomotif – Dua produsen mobil raksasa asal Jepang, Toyota dan Mitsubishi melayangkan protes kepada pemerintah Filipina. Ini lantaran dianggap pilih kasih dan meringankan syarat-syarat untuk mendapat insentif kepada merek asal Jerman, Volkswagen, mengutip Nikkei, Kamis (8/12/2016.

Coba sedikit mundur ke belakang, pemerintah Filipina menggulirkan program Comprehensive Automotive Resurgence Strategy (CARS), untuk menarik investasi dan memacu pertumbuhan industri otomotif. Di mana mereka menawarkan insentif total 27 miliar peso atau Rp 7,24 triliun, untuk setiap produsen.

Syaratnya adalah, si pembuat mobil harus bisa menghasilkan 200.000 unit dalam enam tahun di dalam negeri, atau sampai tahun 2022. Program ini terbatas hanya pada tiga model mobil, dua di antaranya yang sudah dipilih yaitu Toyota Motor, dengan sedan kompak Vios, dan Mitsubishi Motors bersama Mirage.

Meski berat, tetapi keduanya telah menandatangani kontrak tersebut. Untuk memenuhi kuota tersebut, Mitsubishi telah memutuskan untuk menuangkan dana hampir 10 miliar yen atau Rp 1,16 triliun rupiah. Lebih dari itu, sekitar 350 orang juga direkrut dalam investasinya ini.

Sementara ketika pihak ketiga datang, dalam hal ini Volkswagen, pemerintah Filipina dinilai condong ke arah meringankan, dibanding dengan dua merek Jepang. Sampai saat ini, pihak Filipina masih memikirkan kembali apakah VW bisa masuk dalam program tersebut, setelah protes tersebut.

Namun, kedua produsen mobil asal Jepang tetap memandang ke depan sesuai dengan rencana investasi mereka. Taruhan sudah mereka pasang untuk potensi pasar Filipina, dan berharap bisa mengalahkan saingan mereka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau