Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Fuso Hadapi Ketatnya Persaingan

Kompas.com - 19/08/2016, 13:57 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Tangerang , KompasOtomotif – Selain kondisi ekonomi yang mengakibatkan permintaan turun, tekanan juga datang dari persaingan bisnis antar merek kendaraan niaga. Menghadapi kondisi tersebut, agen pemegang merek perlu menentukan strategi jitu untuk selamat.

Duljatmono, Director of Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) Marketing Division PT KTB mengakui akan ketatnya persaingan itu. Pihaknya juga sudah memiliki strategi sendiri dengan mengusung tagline “Andalan Bisnis Sejati”.

“Itu bukan hanya tagline, tapi juga merupakan sebuah strategi. Setidaknya ada dua hal penting yang menjadi sari dari slogan tersebut, ketersediaan produk dan layanan purna jual,” ujar Duljatmono, Kamis (18/8/2016).

Duljatmono melanjutkan, terkait produk, maksudnya yaitu dengan menyediakan model atau varian yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Bukan hanya itu, tapi bagaimana menyediakan produk yang juga memiliki kualitas yang baik.

Lalu, lanjut Duljatmono, terkait dengan purna jual. Dibanding dengan kendaraan penumpang biasa, mobil niaga memiliki kebutuhan servis yang terbilang lebih penting. Pasalnya mobilitas mobil niaga lebih tinggi dibanding moobil penumpang.

“Kendaraan niaga lebih sibuk dibanding pasaanger car, penggunaannya akan berlebih, jadi masalah aftersales itu menjadi sangat penting. Itu akan menjadi salah satu strategi, untuk kami jaga dan perkuat, seperti salah satu yang sudah berjalan yaitu konsep zero down time di 12 lokasi, dan akan dikembangkan lagi sampai akhir tahun ini atau tahun fiskal,” ujar Duljatmono.

Fuso menargetkan penjualan unitnya mencapai total 1 juta unit pada akhir tahun 2016, sejak kehadiran merek ini di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com