Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Isuzu Panther Masih Eksis?

Kompas.com - 10/08/2016, 14:03 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Digempur kanan-kiri dengan beragam model yang berwarna-warni, Isuzu Panther masih saja bertahan dengan bekal lamanya. Model hasil pengembangan Isuzu Indonesia itu masih eksis, meski usianya tak lagi muda.

Lahir pada 1991 sebagai generasi pertama, Panther mendapat beberapa kali penyegaran, dan terakhir sembilan tahun lalu. Tampang ”begitu-begitu” saja, toh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) masih menjadikannya sebagai salah satu anak emas.

”Kami memang sangat bangga dengan Panther, karena ini produk fenomenal. Beberapa hari ini saya bertemu dengan banyak konsumen Panther yang gonta-ganti model hanya untuk memperbarui tahun pembuatannya saja,” kata Joen Boediputra, Direktur Pemasaran IAMI, (8/8/2016).

Lalu, apa alasan orang masih memilih Panther? Banyak jawaban. Setidaknya Joen memberi gambaran sedikit. Dia bilang, di sela peluncuran D-Max dan mu-X terbaru, di Jakarta, salah satu alasan adalah perawatan yang mudah dan durability yang terbukti.

”Pembeli Panther kebanyakan orang yang memperhatikan kegunaan dengan mobilitas yang tinggi, tidak concern dari sisi penampilan. Saya juga dibisiki beberapa konsumen, bahwa Panther ini adalah MPV yang harga bekasnya paling enggak jatuh,” ucap Joen.

Sampai saat ini, IAMI masih menjual Panther ratusan unit per bulan. Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada semeter pertema, Panther terjual 650-an unit, gabungan dari model Touring dan seri lain.

Jika ditambah dengan pikap, angkanya bertambah 769 unit. Rata-rata Panther versi MPV masih dicari seratusan orang per bulan. Sampai kapan Panther bertahan? KompasOtomotif akan bahas dalam artikel lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com