Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Bikin Sienta Terasa "Asli Indonesia"

Kompas.com - 22/07/2016, 08:33 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Bandung, KompasOtomotif – Sebelum hadir di Indonesia, Toyota Sienta sudah terlebih dahulu eksis di Jepang sejak 2003. Atas beberapa pertimbangan, salah satunya strategi pasar, sejak April 2016 lalu Sienta resmi jadi warga Tanah Air.

Produk yang ada dipasaran saat ini, merupakan Sienta yang diproduksi di dalam negeri. Dibanding dengan yang ada di Jepang, terdapat beberapa perbedaan, tentu menyesuaikan dengan karakter lokal.

“Kami datang dari Jepang untuk menjajal jalanan di Indonesia, melakukan pengetesan, bagaimana kondisi dan karakternya, serta berdiskusi dengan banyak masyarakat Indonesia, demi menemukan setelan pas untuk Sienta. Ini tentu diharapkan agar produk ini bisa memiliki performa terbaik,” ujar Hiroki Sunouchi, Project Manager of Sienta, Toyota Compact Company, Toyota Motor Corporation, Kamis (21/7/2016).

Sunouchi mengatakan, hal pertama yang disesuaikan yaitu terkait dengan dihadirkannya dua varian transmisi otomatis Continuously Variable Transmission (CVT) 7-percepatan dan manual 6-percepatan. Padahal di Jepang sendiri, Sienta hanya bertransmisi matik. Kombinasi transmisi tersebut dianggap akan baik untuk pasar lokal.

“Kami melihat tren di Indonesia, di mana masih cukup banyak yang suka dengan transmisi manual. Selain itu posisi tuas transmisi (matik dan manual) tidak sama dengan di Jepang yang ada di dasbor, tetapi di antara bangku penumpang dan pengemudi. Posisi ini sangat familiar di Indonesia, jadi kami letakan di situ,” ujar Sunouchi.

Kedua, lanjut Sunouchi, Sienta di Indonesia dilengkapi dengan rear blower, di mana ini sama sekali tidak didapati pada model yang ada di Jepang. “Kelengkapan seperti ini sangat umum di Indonesia, jadi kami akhirnya juga hadirkan,” tutur Sunouchi.

Terakhir kata Sunouchi, perbedaan Sienta Indonesia dengan Jepang yaitu ground clearance yang lebih tinggi. Ini karena jalanan di Indonesia yang beragam, mulai dari jalan beraspal rata, bebatuan maupun medan jalan lainnya.

“Jalanan di Jepang dan Indonesia sangat berbeda. Jadi itu mengapa kami membuat jarak tubuh Sienta dengan jalanan, lebih tinggi,” ucap Sunouchi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau