Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda CBR250R ”Menghilang”

Kompas.com - 08/06/2016, 15:02 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – PT Astra Honda Motor (AHM) mengakui seretnya penjualan model CBR250R. Kendati demikian, perusahaan tidak menutup keran dan masih menyatakan tetap menjual produk impor dari Thailand itu meski harus ”digebuki” para pesaing.

”Memang susah, tapi enggak di-stop penjualannya. Kalau ada yang minat masih bisa dipesan di diler resmi. Dalam situasi seperti ini, AHM tetap pada strategi yang sudah ditetapkan,” ucap Direktur Pemasaran AHM Margono Tanuwijaya dalam acara buka puasa bersama media di Jakarta, (7/6/2016).

Pernyataan Margono sebenarnya berlawanan dengan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Sejak tahun ini, AHM tidak memasukkan data CBR250R di daftar penjualan per bulan. Ya, CBR250R secara ”de yure” sudah menghilang alias mati suri.

Pertanyaannya, apakah berarti seretnya penjualan karena gosip kehadiran model baru? Soal ini, AHM masih belum mau buka suara. Margono pun tak spesifik memberi jawaban saat KompasOtomotif melontarkan rasa penasaran tentang hal ini.

”Kalau orang menunggu berarti bagus dong,” celetuk Margono.

K”Menghilangnya” Honda CBR250R versi impor dari data penjualan AISI, menurut KompasOtomotif, arahnya sudah jelas. AHM sudah siap menurunkan CBR250RR tahun ini, seperti kata sumber-sumber terpercaya dan sudah dibahas dalam artikel terdahulu.

Memang, produk ini menyusup di kelas atas dan tak semasif motor 150 cc, namun pasar motor sport 250 cc seharusnya masih cukup layak untuk dinikmati. Lagi-lagi data AISI membuktikan, di segmen ini, sepanjang Januari-April masih ada pasar sekitar 2.000 unit sebulan.

Pemainnya masih dua, yakni Kawasaki dengan Ninja 250R yang dijual dalam berbagai varian, dan Yamaha dengan R25. Honda CBR250R yang terjun bebas bisa karena banyak hal, mulai dari penggunaan mesin sampai model.

Saat CBR250RR muncul nanti dengan konfigurasi mesin 2-silinder dan tampang yang lebih seksi, pasar diprediksi akan berubah, dan inilah yang wajib disimak kelanjutannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau