Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geber "Bebek Super" Honda di Trek Menantang

Kompas.com - 07/06/2016, 10:09 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Bandung, KompasOtomotif – Sehari setelah peluncuran, PT Astra Honda Motor (AHM) mengajak media untuk merasakan langsung performa Honda Supra GTR 150, Rabu (25/5/2016). Rute terbilang cukup menantang, melaju dari Cisarua-Padalarang-Bandung, termasuk lewat jalan berbatu dan rusak, dengan jarak total mencapai 130 km.

Rute ini jelas bukan asal dipilih. Beberapa handicap dirasa sesuai untuk karakter sepeda motor yang diklaim mampu diajak bertualang itu. Jalur lengkapnya, dari Cisarua rombongan masuk ke Kota Bunga Cipanas, lalu menuju Waduk Cirata, Purwakarta, lalu lewat Padalarang dan Cimahi.

Kondisi jalan tanpa diduga banyak yang rusak. Di sinilah letak tantangannya. Lubang-lubang besar dengan kerikil cukup mengganggu. Itu diperparah dengan genangan air yang membuat perjalanan semakin lengkap.

AHM Pembuktian performa sesungguhnya Honda Supra GTR 150.
Impresi awal sudah KompasOtomotif bahas, dan kini beranjak lebih detail. Cukup bikin penasaran adalah performa mesinnya yang terasa sangat baik di putaran bawah-menengah. Buat yang suka ”narik-narik”, Supra GTR 150 sangat cocok.

Karakter mesinnya mirip Sonic, menyalak di awal. Torsi maksimal 13,5 Nm @6.500 rpm kuat terasa sejak awal. Asyik sekali, pengendara seakan dibuat tak puas kalau tidak memutar tuas gas lebih dalam.

Jalanan menanjak pun jadi enteng dengan pengoperasian gigi yang pas. Karakter transmisi 6-speed yang memberikan nafas panjang di tiap gigi cukup membantu. Main di RPM 5.000-an motor sudah bisa menyalak dan menari-nari di tikungan.

Tuas kopling yang enteng mendukung perjalanan stop and go. Kesannya, motor ini selalu sigap saat dibutuhkan untuk berakselerasi, termasuk usai melahap tikungan yang seakan menjadi warna tebal dalam perjalanan itu.

AHM Pembuktian performa Honda Supra GTR 150 di berbagai kondisi medan selama menjelajah Kalimantan dan SUlawesi.
Getaran dan Suspensi
Kencang dan meliuk didukung oleh suspensi yang mumpuni. Efeknya, pengendalian terasa seimbang dan ringan. Buat menikung dalam kecepatan tinggi, motor ini sangat stabil. Apalagi, aplikasi ban ukuran besar juga mendukung aksi ini.

Suspensi depan cukup empuk dan nyaman. Berkali-kali ”menghajar” lubang, namun bisa diredam dan tak bikin pegal. Hanya, suspensi belakang cukup keras. Beberapa kali mendapati lubang atau jalanan rusak parah, KompasOtomotif harus mengimbanginya dengan berdiri agar motor gampang dijinakkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com