Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jauhi Gengsi dan Malu, Tips Sukses Bos Cantik Givi Indonesia

Kompas.com - 21/04/2016, 18:21 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Sukses itu tak pernah instan. Ada proses pembelajaran keras yang harus dilewati, meski dengan cara yang kadang tidak nyaman buat sebagian orang. Managing Director Givi Indonesia, Berliana Hardeslani, sangat meyakini hal tersebut dan menjadikan pengalaman sebagai guru terbaik untuk menapaki karir.

Sukses Lani—sapaan akrabnya—membidani merek aksesori dari Italia itu benar-benar berangkat dari nol. Bahkan prosesnya pun bisa dibilang kombinasi antara hobi dan tempaan keluarga. Dia adalah anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara.

”Sejak kecil saya sudah suka otomotif. Bahkan SMA main modifikasi, minimal ganti pelek. Hobi aku memang lebih kelaki-lakian. Tapi bukan berarti nggak punya teman perempuan, cuma memang passion-nya ke arah sana,” cerita Lani.

Dibilang tomboi, dia tak menampik. Namun Lani selalu berusaha menyembunyikannya dengan tampil sefeminim mungkin. Banyak temannya yang memvonis tomboi, meski sudah dibalut dengan ”casing” yang feminim dan cantik.

Bisnis
Hobi di bidang otomotif, dipadu dengan tempaan bisnis dari orang tua. Usaha sang ayah pun dikembangkannya, berbekal trik manajemen saat menimba ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara, Jakarta.

Dok. Berliana Hardeslani-KompasOtomotif Lani harus merintis usaha dengan bersusah payah, bahkan harus terjun ke lapangan door to door demi mencari pelanggan.
Perjuangan dimulai. Lani harus memulai dari nol untuk mendapat kepercayaan Givi Italia. Dia pun bercerita, bahwa tak jarang dia harus mengenalkan merek, menawarkan produk dari toko satu ke toko lainnya. Wanita 37 tahun mengaku terjun langsung door to door.

”Saya tidak pernah malu becek-becekan, cari langganan, tidak takut berhadapan dengan orang. Ditolak itu biasa, karena dari situ akan mendapat solusi. Tetaplah berpikir positif dan menjalani apa yang harus dilakukan,” kata Lani.

Setelah sukses seperti sekarang, wanita asli Jakarta itu tidak tinggi hati. Dia selalu menganggap bahwa semua karyawan adalah tim. Sukses adalah kerja tim, bukan berasal dari satu orang. Tak jarang dia harus bertukar pikiran dengan tenaga penjual di lapangan untuk mencari solusi bersama-sama.

”Tidak pernah ada bos dan anak buah buat saya. Istilah direktur, manajer, hanyalah kartu nama. Prinsipnya sama, tidak ada jarak antara atasan dan bawahan. Semua adalah satu tim,” ucap Lani.

Satu pesan lagi darinya, untuk semua wanita atau pun pria yang ingin melakukan bisnis, bahwa jangan pernah takut berinovasi. Pantang menyerah itu keharusan, dan jangan pernah menyerah sebelum mencoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau