Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelapis Interior yang Bakal Tren di Indonesia

Kompas.com - 25/02/2016, 12:52 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Di dalam negeri selama ini ada dua jenis pelapis jok dan interior, yakni kulit dan bahan sintetis, yang berbeda baik dari segi tampilan dan tekstur. Namun belakangan muncul satu produk yang mengisi celah di antara keduanya, yakni sintetis yang sangat menyerupai kulit.

Pelapis seperti ini bisa disebut kulit sintetis. Artinya, bukan kulit sebenarnya melainkan produk yang sengaja dirancang sangat mendekati kualitas kulit. Kulit sintetis selama ini sudah dikenal sebagai bahan pelapis interior ruangan, namun sejak beberapa tahun ke belakang mulai merambah ke otomotif.

Autoskin Indonesia Spesifikasi kulit sintetis Autoskin.
Salah satu pemain kulit sintetis, yakni Autoskin Indonesia yang sudah mulai masuk sejak pertengahan tahun lalu. Toto Limarga, Sales & Marketing Manager perusahaan mengatakan kulit sintetis opsi terbaik mendapatkan kelebihan pelapis kulit dengan harga sedikit di atas sintetis.

“Kulit yang asli dengan kulit sintetis hampir tidak bisa dibedakan. Rasanya juga sama, baunya juga mirip. Kami sih nggak bilang ini kulit karena memang bukan, jadi konsumen juga harus tahu begitu mereka beli harganya harus rasional,” ujar Toto, Kamis (25/2/2016).

Tren

Penggunaan kulit sintetis diprediksi akan jadi tren tahun ini. Pasalnya dinilai dari keuntungan buat konsumen jauh lebih tinggi dibanding sintetis. Lagipula, menurut Toto, sejak awal tahun ini pemesanan sudah mulai banyak.

“Biasanya kan pengguna kelas sintetis loncat langsung ke kulit, nah produk seperti ini bisa jadi jembatannya,” ucap Toto.

Ia mengungkap bila biasanya butuh biaya sekitar Rp 2,5 – 3 juta untuk melapisi semua jok MPV seperti Avanza dengan sintetis, maka hanya butuh Rp 5 juta buat kulit sintetis. Harga itu jauh lebih murah dibanding kulit asli yang dilego hingga puluhan juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau