Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Mobkas 2016 Diprediksi Masih "Jalan di Tempat"

Kompas.com - 05/01/2016, 07:02 WIB
Aditya Maulana

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif – Para pebisnis mobil bekas (mobkas) di Jakarta memprediksi pasar mobkas di 2016 ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu alias jalan di tempat. Penurunan daya beli masyarakat serta fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih menjadi faktor utama.

Senior Manager Marketing WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih menjelaskan, target penjualan mobkas di WTC Mangga 2 sepanjang 2016 ini sama seperti tahun lalu, yakni 36.000 hingga 40.000 unit. Minimal dipatok bisa tembus 30.000 unit.

“Karena kondisinya menurut prediksi ahli-ahli ekonomi tahun ini tidak lebih baik dari 2014 lalu. Jadi kita tetap menargetkan target yang sama dan tidak ingin muluk-muluk,” kata Herjanto kepada KompasOtomotif, Senin (4/1/2016).

Harapannya, lanjut Herjanto, di pertengahan tahun atau semester kedua kondisi perekonomian Indonesia bisa membaik. Sehingga, daya beli masyarakat kembali bergairah dan membuat pasar mobkas lebih baik dari tahun lalu.

“Seperti kebijakan-kebijakan pemerintah diharapkan tidak lagi mempengaruhi daya beli masyarakat, karena selama ini masyarakat menjadi bingung ketika ingin membeli mobil. Bingungnya itu karena kebijakan-kebijakan pemerintah, jadi diharapkan bisa lebih baik lagi,” ujar Herjanto.

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Ridwan salah satu pedagang mobkas di MGK Kemayoran, Jakarta Pusat. Menurutnya, pasar mobkas di 2016 ini kondisinya tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.

“Tapi kita berharap ada satu keajaiban atau kebijakan yang bisa merubah keadaan. Jadi kita hanya bisa berharap kepada pemerintah dengan kebijakan-kebijakannya itu. Semoga saja bisa lebih baik dari tahun sebelumnya,” ucap Ridwan.

Ridwan melanjutkan, tahun lalu penjualan mobkas di tempatnya dalam satu bulan hanya 10 hingga 12 unit. Biasanya, bisa mencapai 15 unit paling sedikit. “Kita belum tahu tahun ini berapa banyak per bulannya. Harapan kita minimal sama atau bisa meningkat dari tahun lalu,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau