Dew menjelaskan, kualitas dan stabilitas kehidupan keluarga di AS sangat berkaitan dengan persepsi pasangan dalam mengatur keuangannya. Menurut dia, pasangan yang mampu berhemat memiliki kehidupan rumah tangga paling bahagia.
Memang, kesepakatan bersama harus dicapai sebelum memutuskan perkara keuangan rumah tangga. Namun, tak dimungkiri, menghilangkan egoisme pribadi bagi pasangan baru bukan lah hal sederhana.
Saat melajang, kita terbiasa mengatur keuangan sendiri. Pendapatan dan pengeluaran pribadi sulit dibagi. Apalagi jika pasangan sama-sama bekerja. Akhirnya, mereka memilih tetap memiliki rekening masing-masing. Sebagian lain menyerahkan soal finansial kepada salah satu pasangan saja.
Namun, apakah cara tersebut efektif? Berikut trik mengatur keuangan rumah tangga agar pernikahan Anda langgeng dan bahagia:
Kenapa uang begitu penting?
Pertama-tama, pasangan wajib menjawab pertanyaan ini. Kenapa Anda harus memiliki banyak uang?
Carl Richards, seorang konsultan keuangan keluarga di AS mengungkapkan, jawaban dari pertanyaan tersebut akan menjadi acuan pasangan dalam memutuskan soal keuangan. Pasangan harus memiliki prioritas keuangan sama sehingga perdebatan tidak perlu pun berkurang.
Setelah Ricards dan istrinya melakukan tahap ini, mereka akhirnya dapat merumuskan tiga tujuan finansial bersama. Pertama, memiliki dana pensiun cukup. Kedua, mampu menyekolahkan anak sampai tingkat perguruan tinggi. Terakhir, memiliki hunian nyaman. Nah, bagaimana dengan Anda?
Belajar terbuka
Walau terkesan blak-blakan, hal ini penting dilakukan. Pasalnya, untuk mengetahui tujuan finansial bersama, pasangan harus mengetahui jumlah aset dan modal yang dimiliki.
Keduanya wajib terbuka mengenai jumlah pendapatan, pengeluaran, utang piutang, aset, dan detail keuangan lain. Dengan ini, pasangan juga belajar saling menerima kondisi finansial.
Setelah mengetahui tujuan dan modal finansial pasangan, waktunya membuat racangan terencana. Bagilah rencana dalam beberapa periode waktu.
Misalnya, kapan harus mulai mencicil rumah, mobil, jangka wantu investasi pendidikan anak, dan lain-lain. Hal ini termasuk kapan dan berapa banyak uang dibutuhkan untuk rencana liburan keluarga.
Lunasi utang tepat waktu
Jangan pernah sepelekan utang! Sekecil apa pun nominalnya. Contohnya, menggunakan kartu kredit untuk belanja bulanan.