Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencetus Italjet Sempat Mendekam di Penjara Indonesia

Kompas.com - 08/03/2015, 13:05 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Turin, KompasOtomotif - Adalah dua bersaudara Riccardo Tartarini dan Massimo Tartarini merupakan motor dari produsen sepeda motor dan sepeda elektrik (E-Bike) Italjet asal Castel San Pietro Terme, Bologna, Italia. Merek ini sudah hadir sejak 1959 dan berhasil eksis sampai saat ini, memegang teguh filosofi perusahaan terus menciptakan karya terbaik dari hati.

"Kami tidak mau menjadi pemain massal, tapi menciptakan produk dengan hasrat tinggi dan kecintaan kami pada seni," tukas Massimo di Turin, Kamis (6/3/2015).

Italjet didirikan oleh Leopoldo Tartarini, kakek dari Riccardo dan Massimo yang sekaligus pebalap profesional di awal 1950an. Dia pernah dikontrak oleh Benelli dan mengikuti ajang balap trans Italia, dari Milan ke Toronto dengan jarak lebih dari 1.000 km pada 1953 dan keluar sebagai juara.

Hebatnya lagi, Leopoldo mengendarai sepeda motor berkapasitas 125 cc, Benelli Leoncino dan berhasil mengalahkan 500-600 pebalap lain yang menjadi pesaing dengan mesin berpasitas berbeda, bahkan ada yang sampai 750 cc. Berkat prestasi ini, nama keluarga Tartarini mulai dipandang di dunia balap Italia.

Kecelakaan

Kemudian, sang kakek melanjutkan karir balapnya dan dikontrak oleh Ducati. Sayang dalam ajang serupa, Leopoldo mengalami kecelakaan tragis. Ia sempat loncat dari jembatan dan mendarat tepat di batang pohon besar yang mengakibatkan tulang belakangnya patah, sehingga lumpuh.

Berkat ambisi kuatnya dan mukjizat Tuhan, Leopoldo mampu sembuh dari vonis lumpuh yang diterima dokter. Dia juga berambisi kembali ke dunia pebalap profesional, tapi otoritas yang menaungi profesi ini tidak mengizinkannya.

"Karena masih punya kontrak dengan Ducati, kakek saya kemudian mengusulkan melakukan perjalan keliling dunia, mengunjungi jaringan pemasaran Ducati di seluruh dunia," beber Riccardo. Sang kakek, kemudian melakukan perjalanan dengan jarak tempuh lebih dari 6.000 km, hampir ke seluruh dunia.

Penjara

Menariknya, Leopoldo juga pernah mampir ke Indonesia ketika situasi sosial politik masih panas, sekitar 1960-an. Dulu sang kakek, lanjut Massimo, punya teman di Indonesia sehingga memutuskan mampir. Namun, karena zaman kondisi keamanan masih sangat rentan, memaksa Leopoldo dan kawannya mendekam di penjara demi alasan keselamatan.

"Dulu Indonesia masih zaman revolusi, Leopoldo saya yang wajahnya (bule) takut dianggap Belanda. Sehingga pihak berwenang justru mengamankan sang kakek di dalam penjara, selama dua pekan, sampai kondisi aman dan melanjutkan perjalanan," beber Massimo.

Agung Kurniawan/Kompas.com Carina bersama jajaran eksekutif Italjet dan Garansindo Inter Global.

Italjet

Setelah memutuskan mengakhiri karir balapnya, Leopoldo mulai serius merakit sepeda motor sendiri. Kecintaannya pada sepeda motor menurun ke generasi penerusnya, Massimo dan Riccardo Tartarini. Italjet sendiri, sebenarnya merupakan nama dari salah satu model yang juga diciptakan Leopoldo. Karena tenar di seantero Bologna, yang notabene pusat berbagai produsen otomotif di Italia, membuat nama "Italjet" dinaikan pangkatnya jadi merek dagang.

Kini, Italjet mulai fokus menggarap segmen baru E-Bike yang mulai digemari warga Eropa karena di nilai ramah lingkungan. Mulai merambah bisnis ini sejak empat tahun lalu (2010), Italjet E-Bike mendapat respons positif dari pasar.

"Produksi E-Bike kami itu 350 unit per bulan dan pesanan yang sudah masuk sampai saat ini sudah menumpuk sampai Juni 2015," tutup Riccardo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau