Coventry, KompasOtomotif – Geliat merek asal China Landwind Motors membuat mobil yang dianggap tiruan Range Rover Evoque dengan nama X7, membuat kesabaran Land Rover menyentuh ambang batas. CEO Land Rover Ralf Speth akhinya mengajukan protes atas praktik yang dilakukan Landwind kepada Pemerintah China.
Diberitakan Autocar, pekan lalu, Speth beranggapan ada pencurian kekayaan intelektual. Istilah barang tiruan mungkin sudah identik dengan China, namun persoalan semakin serius sejak Landwind X7 diperkenalkan ke hadapan publik di Guangzhou Motor Show yang sekarang masih berlangsung. Terlebih lagi Landwind mengatakan X7 siap dipasarkan pada 2015.
“Fakta bahwa tiruan seperti ini akan djual di China sangat mengecewakan. Dalam prinsip sederhana seharusnya hal seperti ini tidak pernah terjadi, kekayaan intelektual dimiliki Jaguar Land Rover dan bila Anda melanggar itu maka Anda melanggar peraturan internasional yang berlaku di seluruh dunia,” kata Speth.
Desain eksterior X7 sangat jelas terlihat seperti kloning Evoque. Sepintas kedua model ini hanya bisa dibedakan lewat emblem dan identitas merek. Lebih mengecewakan lagi, X7 dibanderol 14.000 poundsterling (sekitar Rp 266 juta) sedangkan Evoque yang juga dijual di China 40.000 poundsterling (sekitar Rp 760 juta).
“Saya akan berbicara dengan prinsipal kami dan kami juga akan berdiskusi dengan partner lokal China, Chery, untuk menemukan solusi situasi ini. Saya tidak bisa membayangkan otoritas China akan senang melihat tindakan yang merusak kredibilitas negara. Apa yang kita lihat saat ini adalah tidak benar,” pungkas Speth.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.