Bogor, KompasOtomotif – Hingga September 2014, laba bersih divisi otomotif PT Astra International anjlok 14 persen menjadi Rp 5,9 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 6,8 triliun. Penurunan yang cukup jauh itu akibat dari persaingan diskon pada pasar mobil yang memberikan dampak negatif pada keuntungan bisnis.
Kontribusi bisnis komponen otomotif, Astra Otoparts, juga mencerminkan dampak dari penurunan itu. Terbukti dengan berkurangnya kepemilikan saham perseroan dari 95,7 persen menjadi 80 persen pada kuartal kedua 2013.
Beberapa hal tersebut diungkap dalam Workshop Wartawan Industri dan Otomotif di Bogor, (18/11/2014). Pongki Pamungkas, Chief of Corporate Communication Social Responsibility and Security PT Astra International mengatakan, sektor otomotif adalah sektor yang cukup terpukul.
”Penjualan mobil secara nasional tumbuh 3 persen menjadi 933.000 unit (Januari-September). Namun penjualan mobil Astra turun 1 persen menjadi 476.000 unit, yang menyebabkan penurunan pangsa pasar dari 53 persen menjadi 51 persen. Kendati begitu, sepanjang 9 bulan pertama 2014, grup Astra sudah mengeluarkan 18 model baru dan 9 model facelift,” beber Pongki dalam presentasinya.
Ditambahkan, penjualan sepeda motor nasional mengalami peningkatan sebesar 5 persen menjadi 6,1 juta unit. Sementara itu, penjualan sepeda motor dari PT Astra Honda Motor (AHM) meningkat sebesar 9 persen menjadi 3,8 juta unit dengan pengsa pasar yang meningkat dari 60 persen menjadi 63 persen.
Sementara itu, salah satu unit di bidang otomotif lain, Astra Otoparts, membukukan peningkatan volume penjualan sebesar 18 persen, meskipun laba bersih hanya mengalami sedikit kenaikan menjadi Rp 643 miliar akibat dari marjin manufaktur yang lebih rendah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.