Tahun lalu para jurnalis Swedia juga menguji varian dengan sistem AWD untuk pertama kalinya dengan hasil yang juga gagal. Hal tersebut terbukti ketika mobil dihadapi pada situasi roda depan yang tidak memiliki traksi. Honda kemudian menjelaskan bahwa kondisi tersebut terkait dengan bagian-bagian mekanis dari sistem AWD yang tidak dirancang buat menghadapi masalah tersebut. Tak lama setelah itu, Honda menawarkan penyetelan ulang pada perangkat lunak untuk mengatasi masalah tersebut.
Tes yang sama dilakukan lagi menggunakan CR-V 2015 dan masalah yang sama terulang kembali. SUV ini tidak mampu bergerak menanjak ketika roda depan tidak memiliki gesekan. Daya mesin seakan tidak dikirimkan ke roda belakang untuk membantu kendaraan buat bergerak.
Baca juga: Hasil Grup D Piala Asia U17, Korea Utara Jadi Lawan Timnas Indonesia
Sekadar perbandingan, Teknikens Värld melakukan tes yang sama dengan Ford Kuga. Hasilnya hanya butuh waktu hanya sekitar 1/8 putaran dari sistem untuk mengirim tenaga dari depan ke roda belakang.
Jawaban
Honda langsung menjawab pengujian ini dengan penjelasan bahwa dalam kondisi nyata pasti ada gesekan yang tersedia untuk dua roda depan dan dua roda belakang. Manfaat sistem AWD adalah membagi torsi antara roda depan dan belakang untuk mendapatkan tenaga pendorong yang optimal.
Produsen asal Jepang tersebut juga mengatakan bahwa dalam kondisi nyata, skenario seperti tes roll diuji tersebut tidak akan terjadi. Penjelasannya, situasi cengkraman antara depan dan roda belakang yang tidak seimbang tidak ada pada situasi di jalanan secara umum.
Berikut video pengujian Honda CR-V