Desember 2013 lalu, Presiden dan CEO GMM, Andrew Nasuri, mengonfirmasi pemancangan tiang pertama bakal diundur, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Informasi itu diberikan empat bulan sejak kedatangan utusan VW AG, Christian Klinger, ke Indonesia untuk melaporkan rencana investasi pabrik, kepada sejumlah pejabat kementerian pada Agustus. Saat itu disebutkan pendirian pabrik akan terlaksana pada 2014.
"Memang ada keterlambatan waktu seperti diperbincangkan tahun lalu. Awalnya tahun ini akan ground breaking, tapi terkendala kondisi rupiah yang turun terhadap Euro," ujar Andrew.
Dirinya menjelaskan, masalah ini sedang digodok ulang di prinsipal pusat. Hasil resmi akan dibeberkan dalam jangka waktu dekat. "Sekarang keputusan sudah mendekati titik akhir. Sebelum Lebaran (28 juli) kita sudah bisa dapat kepastian. Feeling saya jadi awal 2015," jelas Andrew.
20-30 ribu unit
Dijelaskan, keputusan awal pabrik besar VW sanggup memproduksi hingga 80 ribu per tahun, namun Andrew menerangkan, tahap awal berkisar 20-30 ribu unit. Di fase ini, VW masuk ke proses perakitan berkonsep Completly Knock Down (CKD).
"Mereka (VW) mau mengikuti jejak kompetitor yang lain. Karena kalau mau masuk ke industri otomotif Indonesia urutannya itu Complete Built Up, Semi Knock Down, lalu CKD. Setelah itu lokalisasi, tapi tergantung skala ekonomisnya," jelasnya.
Dengan menjalankan CKD, harga setiap unit VW di Indonesia bisa turun hingga 20 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.