Menurut data Kementerian Perdagangan AS, setahun sebelumnya (2012), ekspor otomotif hanya 1,8 juta unit atau senilai 132,7 miliar dollar AS (Rp 1.595,7 triliun). Terdiri dari mobil penumpang sampai pikap. Jumlah ini lebih besar 27 miliar dollar AS (Rp 324,6 triliun) lebih tinggi dari pertumbuhan manufaktur terbesar, yakni industri pesawat terbang.
Namun, nilai impor juga masih besar ketimbang ekspor, sehingga terjadi defisit neraca perdagangan lebih dari 100 miliar dollar AS (Rp 1.202,5 triliun). Secara hitungan kasar, setengah dari ekspor mobl AS itu ke Meksiko atau Kanada, sedangkan pertumbuhan terbesar itu datang dari negara-negara di luar Amerika Utara.
Sebelumnya, pada 2004, banyaknya ekspor ke Meksiko atau Kanada berkontribusi sampai 80 persen total pengiriman. Sekarang jumlah ini berkurang menjadi tinggal 49 persen dan terus menyusut. Jumlah pengiriman ke China justru naik enam kali lipat sejak 2009. Dengan perhitungan satu dari setiap sembilan mobil yang diekspor tujuannya ke China.
Mayoritas kendaraan yang diekspor sudah dijual di AS, salah satu yang paling sukses di pasar adalah Ford F-150 pikap. Dipasok ke 49 negara di seluruh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.