Delhi, KompasOtomotif - Pemerintah India tidak mau potensi pasar otomotif di negerinya yang berpenduduk 1,2 miliar jiwa hanya dimanfaatkan para pebisnis oportunis. Mereka yang hanya berniat memasarkan kendaraan secara impor harus berpikir dua kali lantaran pemerintah akan menaikkan pajaknya.
Seperti sepeda motor, tarif impornya dinaikkan menjadi 75 persen dari sebelumnya 60 persen. Ini berlaku untuk kendaraan premium dengan mesin 800 cc ke atas. Begitu juga dengan mobil, bila sebelumnya dikenakan 75 persen, dinaikkan jadi 100 persen bertujuan menakan daya beli konsumen. Meski, di segmen ini (premium), karakter konsumennya cenderung kebal akan kenaikan harga, paling cuma menunda pembelian sebentar.
Tujuan lain dinaikkannya tarif impor agar prinsipal tidak sekedar melakukan bisnis jual-beli. Diharapkan, mereka bisa membangun fasilitas perakitan agar memberikan nilai lebih untuk warga dan ekonomi India. Apalagi, India saat ini tercatat sebagai pasar sepeda motor terbesar kedua di dunia di bawah China dan di atas Indonesia.
Beberapa merek motor besar seperti, Harley-Davidson menyatakan siap merakit Softail di India mulai tahun ini. Yamaha dan Triumph juga dikabarkan tengah menyiapkan pabrik baru di India. Sedangkan merek-merek lokal seperti Hero MotoCorp, TVS dan Bajaj akan punya daya saing lebih baik karena banderolnya jauh lebih murah, selain rakitan, tapi juga komponennya lokal.