Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Perbaikan Honda CR-V akibat Kehabisan Oli sampai Rp 120 Juta?

Kompas.com - 29/05/2024, 12:14 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini ramai di media sosial, biaya perbaikan Honda CR-V akibat telat ganti oli tembus Rp 120 juta. Banyak yang bertanya, apakah benar kocek yang dikeluarkan sampai sebesar itu?

Dalam video viral tersebut disebutkan sejak baru tahun 2022 CR-V tersebut tidak pernah perawatan berkala di diler resmi sehingga menyebabkan oli mesin habis. Dampaknya turbocharger dan mesin rusak.

Dampak kerusakan telat ganti oli mesin faktanya memang bisa sampai ke mana-mana seperti crankshaft patah, piston patah, blok mesin pecah dan sejenisnya. Lantas, apakah benar biaya perbaikan CR-V akibat telat ganti oli bisa tembus Rp 120 juta?

Baca juga: Apa Benar Oli Mesin Mobil Bisa Basi?


Deni, Service Advisor Honda Anugerah Yogyakarta mengatakan setiap mobil tidak hanya CR-V harus dirawat dengan baik termasuk melakukan penggantian oli secara teratur.

“Bila tidak maka dampak terburuknya oli bisa habis, dan akan menimbulkan banyak kerusakan khususnya dalam mesin, biasanya indikator oli sudah menyala bukan segera diganti tapi malah dihapus peringatannya,” ucap Deni kepada Kompas.com, Rabu (29/5/2024).

Deni mengatakan bila sampai blok mesin pecah, piston patah, crankshaft patah, terus turbonya diganti maka biaya perbaikannya bisa tembus ratusan juta rupiah.

Baca juga: Apakah Perlu Mengecek Kualitas Oli Mesin Mobil ke Laboratorium?

Mesin Honda CR-V Turbo 2021Kompas.com/STANLY RAVEL Mesin Honda CR-V Turbo 2021

“Bisa tembus Rp 100 juta wajar saja, bila memang kerusakannya parah, misal sampai mengganti blok mesin juga ya bisa tembus segitu (Rp 120 juta),” ucap Deni.

Deni mengatakan pihaknya belum pernah menangani masalah mesin rusak sampai harus mengeluarkan dana Rp 120 juta.

“Paling parah yang pernah kami tangani untuk CR-V turbo akibat remap ECU malah, itu sampai membuat piston patah karena mesin tidak kuat dampak tenaga yang melebihi batas aman, habisnya sekitar Rp 54 juta tapi turbo tidak diganti,” ucap Deni.

Jadi, besarnya biaya perbaikan mobil terikat dengan seberapa parahnya kerusakan yang terjadi. Semakin banyak onderdil rusak harus diganti maka baiya dibutuhkan makin besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau