Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Penggerak Depan, Bagian Ini Rawan Kena Benang Layangan

Kompas.com - 16/04/2024, 16:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil modern atau terbaru kebanyakan menggunakan penggerak roda depan atau Front Wheel Drive (FWD). Konfigurasi seperti ini dipercaya lebih efisien dari penggerak belakang (RWD).

Cuma, ada hal yang harus diperhatikan bagi pemilik mobil FWD. Ada kalanya, bagian penggerak atau as roda rawan terkena benang layangan.

Misal seperti yang dialami Kompas.com dalam perjalanan dari Jakarta ke Surabaya pakai Toyota Innova Zenix.

Saat melakukan pemeriksaan di bengkel, bagian as roda depan, kanan dan kiri dipenuhi benang layangan yang tersangkut.

Baca juga: Video Viral Innova Zenix Gagal Menanjak akibat Kehilangan Traksi

Benang layangan yang tersangkut di as roda depan Kompas.com/Adityo Benang layangan yang tersangkut di as roda depan

Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka mengatakan, kejadian benang layangan tersangkut memang jarang terjadi. Cuma buat mobil penggerak depan lebih rawan daripada yang belakang.

"Penggerak depan itu memang lebih sering, lebih besar probabilitasnya (benda tersangkut di as roda) untuk terjadi daripada penggerak belakang," kata Suparna kepada Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

Suparna menjelaskan, posisi as roda mobil FWD melintang di bagian depan dan terbuka. Beda dengan penggerak belakang yang ada penutupnya.

Baca juga: Tingkatkan Efisiensi, Tesla Bersiap PHK 15.000 Pekerja

Efek dari benang yang tersangkut di as roda juga minor, alias tidak terlalu berpengaruh. Cuma bisa saja jadi lebih kotor karena tersangkut juga di bagian lilitan tersebut.

"Lilitan itu kan menahan kotoran, bisa ada lumpur dan sebagainya. Bikin karat? Enggak, besinya axle shaft itu kan sudah dibuat sedemikian rupa supaya tahan karat," kata Suparna.

Cuma kalau misal lilitan tadi sangat kuat dan menyobek boot drive shaft (bagian karet pelindung), maka bisa berpengaruh ke bagian pelumasan. Jadi yang seharusnya awet, jadi lebih cepat aus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com