Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobot Bertambah Saat Balik Mudik, Penting Sesuaikan Tekanan Udara Ban

Kompas.com - 15/04/2024, 16:31 WIB
Selma Aulia,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Bagi pengendara, tak boleh abai soal tekanan udara ban sebelum melakukan perjalanan arus balik Lebaran. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya insiden yang tak diinginkan.

Tekanan udara ban bisa mengikuti bobot atau jumlah penumpang. Saat balik Lebaran, biasanya beban pada mobil bertambah karena membawa oleh-oleh dan lainnya. 

Maka dari itu, tekananan udara perlu disesuaikan supaya mencegah masalah seperti pecah ban atau keausan yang tidak merata.

Baca juga: PO Miyor Buka Layanan Bus AKAP, Trayek Jakarta- Padang

Posisi stiker tekanan udara banKompas.com/Fathan Radityasani Posisi stiker tekanan udara ban

On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, jika kendaraan membawa muatan penuh maka tekanan udara ban juga harus disesuaikan agar ban bekerja maksimal.

“Kalau tekanan udara yang ideal tersebut tidak diikuti, performa dari ban bisa berkurang,” kata Zulpata kepada Kompas.com, belum lama ini.

Zulpata mengatakan, jika kendaraan penuh tapi tekanan udaranya standar, maka yang terjadi laju mobil tidak stabil.

Kondisi ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada dinding ban karena beban kendaraan yang terlalu berat tidak sesuai dengan tekanan udara.

“Paling bagus adalah tekanan udara sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan, jangan kelebihan dan jangan kekurangan,” katanya.

Baca juga: Spesifikasi Lengkap TVS Callisto 125, Kerap Dipandang Sebelah Mata

Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.huffingtonpost.com Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.

Tekanan udara ban yang sesuai bisa dilihat pada stiker yang umumnya terletap pada bagian pintu pengendara. 

“Kalau masih sesuai berat yang direkomendasikan pabrikan mobil tetap pakai data yang ada di stiker,” kata Zulpata.

Zulpata menyarankan, jika mobil akan melewati jalan tol, tekanan udara bisa ditambah sedikit untuk menghindari pecah ban saat dipacu di jalan bebas hambatan.

“Dari pabrikan ban menyarankan tambah 2 psi sampai 3 psi apabila masuk ke jalan tol. Harapannya tidak banyak defleksi pada dinding samping ban,” katanya.

Baca juga: Solusi Ketika Lampu Malfungsi Mesin Mobil Menyala dalam Perjalanan


Misal, pada stiker ban depan 32 psi dan 34 psi untuk ban belakang. Jika ditambah, maka ban depan jadi 34 psi dan belakang 36 psi.

Sebagai informasi, saat tekanan udara ban kurang, maka dinding samping akan mengalami defleksi atau perubahan bentuk dinding membuat ban stres dan berisiko pecah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau