Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bobot Bertambah Saat Balik Mudik, Penting Sesuaikan Tekanan Udara Ban

SOLO, KOMPAS.com - Bagi pengendara, tak boleh abai soal tekanan udara ban sebelum melakukan perjalanan arus balik Lebaran. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya insiden yang tak diinginkan.

Tekanan udara ban bisa mengikuti bobot atau jumlah penumpang. Saat balik Lebaran, biasanya beban pada mobil bertambah karena membawa oleh-oleh dan lainnya. 

Maka dari itu, tekananan udara perlu disesuaikan supaya mencegah masalah seperti pecah ban atau keausan yang tidak merata.

On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, jika kendaraan membawa muatan penuh maka tekanan udara ban juga harus disesuaikan agar ban bekerja maksimal.

“Kalau tekanan udara yang ideal tersebut tidak diikuti, performa dari ban bisa berkurang,” kata Zulpata kepada Kompas.com, belum lama ini.

Zulpata mengatakan, jika kendaraan penuh tapi tekanan udaranya standar, maka yang terjadi laju mobil tidak stabil.

Kondisi ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada dinding ban karena beban kendaraan yang terlalu berat tidak sesuai dengan tekanan udara.

“Paling bagus adalah tekanan udara sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan, jangan kelebihan dan jangan kekurangan,” katanya.

Tekanan udara ban yang sesuai bisa dilihat pada stiker yang umumnya terletap pada bagian pintu pengendara. 

“Kalau masih sesuai berat yang direkomendasikan pabrikan mobil tetap pakai data yang ada di stiker,” kata Zulpata.

Zulpata menyarankan, jika mobil akan melewati jalan tol, tekanan udara bisa ditambah sedikit untuk menghindari pecah ban saat dipacu di jalan bebas hambatan.

“Dari pabrikan ban menyarankan tambah 2 psi sampai 3 psi apabila masuk ke jalan tol. Harapannya tidak banyak defleksi pada dinding samping ban,” katanya.

Misal, pada stiker ban depan 32 psi dan 34 psi untuk ban belakang. Jika ditambah, maka ban depan jadi 34 psi dan belakang 36 psi.

Sebagai informasi, saat tekanan udara ban kurang, maka dinding samping akan mengalami defleksi atau perubahan bentuk dinding membuat ban stres dan berisiko pecah.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/15/163100515/bobot-bertambah-saat-balik-mudik-penting-sesuaikan-tekanan-udara-ban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke