Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Mobil Menyalakan Lampu Hazard Saat Terjang Banjir?

Kompas.com - 22/03/2024, 16:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, Kompas.com - Saat ini beberapa wilayah di Indonesia terendam banjir karena curah hujan yang sangat tinggi, bahkan genangan air menyebabkan jalan tidak terlihat.

Meski begitu, banyak ditemui pemilik mobil nekat menerjang banjir untuk tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari, dan tidak jarang ada yang menyalakan lampu hazard.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pengetahuan orang tentang darurat beda-beda, itu ada standarnya, tapi tidak semua pengemudi memiliki pemahaman yang sama.

Baca juga: Awas Macet, Tol Sedyatmo Arah Bandara Soekarno-Hatta Banjir

Terpantau muncul genangan air setinggi 10 cm di Ruas Tol Sedyatmo arah Bandara Soekarno-Hatta, mulai dari Km 26 dan arah Jakarta di Km 25+100 dan Km 31.Dok. Jasa Marga Terpantau muncul genangan air setinggi 10 cm di Ruas Tol Sedyatmo arah Bandara Soekarno-Hatta, mulai dari Km 26 dan arah Jakarta di Km 25+100 dan Km 31.

“Kondisi banjir ada batasnya mobil aman untuk melintas. Kalau memaksakan diri melintas dengan kondisi genangan tinggi dan menyalakan lampu hazard itu sama aja dengan mengajak pengendara lain untuk nyebur bareng,” kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (22/3/2024).

Sony menjelaskan, lampu hazard dinyalakan dalam kondisi mobil berhenti dan tidak memaksakan diri melintas, kecuali sudah terjebak di genangan banjir.

“Itu pun harus berhenti nyalakan hazard dan tidak boleh dipaksakan melintas. Artinya selama berani menerobos banjir, tidak diharuskan menyalakan lampu hazard. Kenapa, karena enggak ada masalah,” kata Sony.

Baca juga: Soal Kasus Pencurian Baterai Motor Listrik, Gesits Angkat Suara

Sony juga mengatakan, ketika nekat melewati banjir ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya tidak mengganggu pengguna jalan lain.

“Yang harus diingat bahwa mobil bukan perahu yang tidak diciptakan untuk bisa berenang atau menerobos banjir. Sehingga ada kondisi pembakaran pada ruang mesin yang tidak boleh dimasuki air banjir atau kalau dipaksakan maka mesin akan mengalami stag atau water hammer,” kata Sony.

Kemudian, Sony juga mengatakan, banjir umumnya terjadi karena ada arus air sehingga secanggih apapun kendaraan pasti bisa terseret arus air bahkan kembalikan mobil.

Maka dari itu, Sony menghimbau untuk pemilik kendaraan yang nekat menerjang banjir juga memikirkan risiko bahaya jika memaksakan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com