JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai sepeda motor dengan posisi berboncengan ternyata bisa sangat berisiko, jika dilakukan tidak sesuai kaidah safety riding. Menurut pakar, hal ini justru sering kali disepelekan oleh pengendara.
Faktanya, ada satu posisi boncengan keliru yang banyak dilakukan oleh pengendara, yakni penumpang dibonceng dan posisi tangan menggenggam behel motor, alias besi di bagian belakang.
Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana, mengatakan, posisi boncengan semacam ini bisa berbahaya karena berpengaruh untuk keseimbangan, kontrol kemudi, bahkan fokus.
Baca juga: Segmentasi Konsumen Jadi Tantangan Jualan Mobil Listrik di Indonesia
“Ini kebiasaan buruk yang sudah menempel di masayarakat kita. Kalau berkendara boncengan itu enggak boleh posisi tangan megang behel,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (6/12/2023).
Dia menjelaskan, posisi semacam ini bisa membuat motor menjadi limbung dan tidak seimbang karena pembagian berat antara pengendara dan penumpang terpisah.
“Kalau mau bermanuver jadinya sulit, susah dikontrol. Pasti sering kejadian yang mau menikung pelan, ujungnya malah jatuh. Karena limbung itu,” kata dia.
Baca juga: Ini Tantangan Pengembangan Transportasi Umum di Indonesia
Posisi berkendara yang dianjurkan adalah tubuh penumpang menempel ke punggung pengendara, dan posisi tangan penumpang berpegangan ke bagian pinggang pengendara.
Menurut agus, ini adalah posisi berkendara paling ideal saat membonceng. Beban jadi lebih merata, dan motor jadi tidak limbung sehingga risiko kecelakaan bisa diminimalisasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.