JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu permasalahan yang kerap dialami pemilik motor listrik atau sepeda listrik adalah penurunan performa pada baterai. Bahkan, kondisi fisik baterai sampai mengalami kembung.
Kondisi baterai kembung adalah gejala awal dari kerusakan, yang ujung-ujungnya bisa menimbulkan kebakaran bila didiamkan.
Oleh sebab itu, pemilik motor listrik atau sepeda listrik harus tahu cara merawat baterai, salah satunya dari kebiasaan mengecas.
Baca juga: Marak Modus Segitiga, Ini Ciri Penipuan Jual Beli Mobil Bekas
Samadin, Kepala Cabang Yadea Pasar Minggu, mengatakan, kondisi baterai kembung sering dialami pemilik motor listrik atau sepeda listrik. Sebab mereka sebetulnya adalah konsumen baru yang belum paham benar permasalahan baterai dan kelistrikan.
“Jadi untuk pengecasan tidak perlu menunggu sampai habis baterai. Dicas dalam kondisi tiga per empat atau setengah tidak masalah, justru lebih baik daripada dibiarkan sampai habis,” ujar Samadin kepada Kompas.com (22/11/2023).
Menurut dia, jangan biarkan baterai sampai benar-benar habis atau overdischarging. Usahakan cas baterai sebelum indikator menunjukkan angka 20 persen.
Baca juga: Tahun 1938, Rekor Tercepat Naik Mobil Jakarta-Surabaya Cuma 8 Jam
“Kalau sampai habis benar, kadang tidak bisa dicas menggunakan charger bawaan. Harus pakai alat bantu, seperti di-jumper. Jadi harus dibawa ke bengkel,” ucap Samadin.
Kemudian, penting juga untuk tidak mengecas terlalu lama. Bahkan baterai motor listrik sebaiknya jangan sering dicas sampai penuh.
Samadin mengatakan, overcharging juga menjadi sebab baterai kembung. Pemilik bisa menyudahi pengecasan baterai ketika indikator sudah mencapai 80 atau 90 persen.
“Pemilik jadi tidak perlu menunggu lama dan bisa menjaga usia baterai lebih awet,” kata dia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.