JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan Toyota Agya/Daihatsu Ayla "melintir" di pinggir jalan dan menabrak pohon karena mengemudi secara ugal-ugalan di jalan sepi.
Dalam video yang diunggah akun Instagram, Dashcam Owners Indonesia, terlihat mobil warna putih tersebut sempat menyalip mobil lain dalam kecepatan tinggi di jalan raya.
Baca juga: Nilai Transaksi Astra Financial Tembus Rp 2,3 Triliun di GIIAS 2023
Mobil tersebut kemudian melaju kencang di jalan raya dua jalur, tapi karena ditengarai tidak hafal jalan, ban depan kiri mobil akhirnya masuk ke bahu jalan saat belokan. Mobil melintir dan baru berhenti saat bagian belakang kiri kemudian menabrak pohon.
View this post on Instagram
"
Mobil entah agya atau ayla. Jalan rada ugal. Diduga tidak hafal jalan, jalanan sedikit berbelok dan mobil kaget karena ban masuk ke bahu jalan, tidak bisa mengantisipasi dan hilang kendali. Kondisi korban tidak diketahui bagaimana, karena tidak ikut menolong, kemungkinan luka2 karena tidak keliatan di kursi pengemudi, dan mungkin tidak memakai sabuk keselamatan," tulis keterangan video dikutip Senin (21/8/2023).
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, kebut-kebutan di jalanan yang tampak sepi berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan yang lebih fatal dibandingkan saat kondisi lalu lintas padat atau normal.
“Memanfaatkan jalan sepi (untuk kebut-kebutan), tapi bagaimana pun sepi itu adalah ruang publik. Dan hal ini memberikan peluang terjadinya kecelakaan fatal,” ujar Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Jusri menambahkan, beberapa kecelakaan fatal justru terjadi saat kondisi jalanan lengang. Hal ini disebabkan, saat kondisi jalanan sepi tidak hanya pengendara saja yang beranggapan demikian, tetapi pengguna jalan lain juga beranggapan sama.
Baca juga: Julian Johan Finis Tanpa Kendala di AXCR 2023
“Lihat kecelakaan fatal yang terjadi dalam situasi sepi. Bagaimanapun jalan raya adalah ruang publik. Sepi justru berbahaya karena orang lain juga akan menganggap jalanan sepi dan tiba-tiba mereka melintas,” ucapnya.
Untuk itu, Jusri menyarankan pengemudi tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang sudah ada. Meskipun jalan sepi bukan berarti bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
“Sebaiknya pengendara tetap mengikuti aturan yang ada, ini bukan persoalan keterampilan hard skill tapi juga soft skill pola pikir. Jalanan sepi main geber saja, ingat ini jalan raya bukan sirkuit,” kata Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.