Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Teknisi Bengkel Soal Fenomena Konsumen Panik di Musim Mudik

Kompas.com - 23/04/2023, 11:22 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang momen Lebaran, banyak masyarakat berbondong-bondong melakukan persiapan mudik. Beberapa ada yang memilih berangkat setelah Hari Raya.

Salah satu pemandangan yang umum dijumpai saat momen mudik adalah tingginya permintaan servis mobil dari konsumen di bengkel-bengkel resmi. Bahkan sampai membeludak.

Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani mengatakan, permohonan servis pra-mudik bisa menyentuh angka 200 unit per hari di minggu-minggu akhir Ramadhan.

“Mulai tanggal 15 April kemarin, jumlah unit yang servis dalam satu hari bisa 200 mobil lebih. Hari-hari normal mungkin hanya 50 unit, jarang sekali menyentuh angka 100,” ujarnya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Hal Sepele Ini Bisa Berdampak Fatal bila Dilakukan Saat Mengemudi

Menurut Juni, ada konsumen yang melakukan general check-up untuk mempersiapkan mobil sebelum dipakai mudik, ada juga yang datang ke bengkel karena sekadar panik dan was-was, padahal mobilnya dalam keadaan baik.

“Banyak sekali dijumpai yang seperti itu (pemudik yang panik). Padahal mobilnya enggak apa-apa, tapi pengemudinya takut ada kendala dan minta servis banyak,” kata Juni bercerita.

Noval Al-Hudah, Teknisi Mitsubishi Prabu Pendawa Motor juga menyampaikan hal serupa yang menjelaskan fenomena konsumen yang panik cukup sering dijumpai jelang momen Lebaran.

“Beberapa hari lalu ada konsumen yang datang ke bengkel dan komplain pintu belakang mobilnya rusak, tidak bisa dibuka. Setelah kami periksa, ternyata tombol child lock pintu menyala, sudah itu saja,” ujarnya sambil tertawa.

Baca juga: Catat, Ini Daftar 12 Posko Siaga Mitsubishi Selama Masa Mudik Lebaran

Noval menambahkan, kepanikan berlebihan juga dirasa mengubah pola belanja pemudik, di mana menjadi jauh lebih konsumtif dalam soal spare part dan komponen penunjang lain sebelum berangkat.

“Banyak konsumen yang minta ganti ban, ganti kampas rem, ganti oli, bahkan ganti cakram baru, padahal jarak tempuh mobil masih sekitar 2.000 kilometer (km),” ujarnya.

Mengadapai situasi macam itu, Noval dan teknisi lain selalu membantu memberikan edukasi bagi konsumen.

Baca juga: Jawaban Honda soal Rumor Scoopy Pakai Mesin 160 cc

 

Selain untuk mengurangi kepanikan, edukasi ini bisa mendidik konsumen supaya lebih memahami fungsi-fungsi komponen dan fitur yang ada di mobil.

“Persiapan jelang mudik itu baik, namun jauh lebih baik lagi kalau konsumen paham dengan usia pemakaian dan fitur-fitur lainnya. Cukup baca manual penggunaan saja, supaya mudik jauh lebih tenang,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mau aman sekali ban masih bagus minta diganti,mungpung dapat thr
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Netanyahu Bikin Penawaran, Akan Bebaskan Pemimpin Hamas dari Gaza asal Mau Lucuti Senjata
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau