Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencegah Mobil Diesel Masuk Angin, Jangan Biarkan Solar Habis

Kompas.com - 20/02/2023, 14:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah bahan bakar yang mempengaruhi mesin tak hanya dialami pemilik mobil bensin. Kendaraan bermesin diesel juga sering mengalami, terutama masalah masuk angin

Seperti diketahui, mesin diesel mengolah tenaga kompresi yang besar dengan tekanan udara. Bila perbandingan udara di dalam mesin dan tekanan bahan bakar berbeda proses starter akan menjadi sulit. 

Alhasil, pada pagi hari mobil diesel sulit dinyalakan. Masalahnya adalah udara yang masuk merusak sistem kompresi, injektor seperti tertutup sehingga solar tidak bisa teralirkan. 

Pada dasarnya masalah masuk angin biasanya ditemukan di mobil-mobil diesel lawas yang masih menggunakan pompa manual. Tetapi, fenomena semacam itu ternyata bisa terjadi pada mobil diesel modern dengan kontrol tekanan elektronik alias commonrail. 

Cara kerja mesin dieselteknik-otomotif.com Cara kerja mesin diesel

Untuk mengatasinya, Foreman Nissan Setiabudi Semarang Wisnu Wardhana menyarankan, pemilik sebaiknya membiasakan isi bahan bakar penuh. Tak adanya ruang udara yang masuk, tekanan kompresi menjadi lebih padat. 

"Udara akan membuat bahan bakar tidak bisa terkompresi. Di mesin, yang seharusnya bahan bakarnya terbakar lebih cepat, tapi gagal karena yang naik ke ruang bakar justru udara," ucapnya. 

Baca juga: Ini Efeknya jika Tangki BBM Sering Kosong

Masalah masuk angin pada mobil commonrail akan lebih sulit, Wisnu mengatakan, pompa tekanan yang diatur electronic control unit (ECU) bisa gagal membaca rasio ruang bakar karena adanya udara dan uap air. 

"Enggak bisa di pompa, paling bisa hidup mesinnya kalau di starter beberapa kali. Istilahnya udara yang berada di jalur bahan bakar menutup rongga aliran solar ke mesin," kata Wisnu. 

Hal senada disampaikan Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin. Menurut dia, berbahaya dan mesin akan mengalami penurunan kemampuan teknisnya karena bahan bakar yang terkontaminasi air. 

Syafruddin menjelaskan, air yang berada di dalam ruang bakar akan mempengaruhi mesin. Akibatnya, mesin bisa bermasalah, seperti brebet, tidak bertenaga, bahkan mendadak mati. 

Mekanik bengkel resmi Toyota melakukan perawatan berkala. Sesuai jadwal perawatan rekomendasi pabrikan Toyota, pemilik kendaraan wajib mengikuti prosedur servis 6 bulan. Dicky Aditya Wijaya Mekanik bengkel resmi Toyota melakukan perawatan berkala. Sesuai jadwal perawatan rekomendasi pabrikan Toyota, pemilik kendaraan wajib mengikuti prosedur servis 6 bulan.

"Sepele kelihatannya, tapi masuk angin yang parah bisa bikin mogok. Komponen filter dan injektor penuh udara," kata dia. 

Baca juga: Benarkah Konsumsi Bahan Bakar Mobil Saat Hujan Lebih Irit?

Tak ada cara pencegahan apapun, Syafruddin pun mengingatkan, jangan membiarkan tangki kosong berhari-hari. Mudahnya, menurut dia, bisa disiasati dengan mengisi BBM sehabis mobil digunakan. Isi tangki bahan bakar sebaiknya tidak dianjurkan dibawah setengah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com