Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Aman Pakai Roof Box Mobil untuk Mudik

Kompas.com - 11/04/2022, 09:02 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com— Mudik sudah menjadi tradisi di Indonesia pada saat bulan Ramadan. Beberapa hari jelang lebaran, banyak pengendara mobil yang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman.

Banyak hal yang disiapkan untuk dibawa saat mudik, salah satunya barang bawaan. Oleh karena itu, biasanya bagasi mobil akan penuh sehingga dibutuhkan ruang penyimpanan tambahan. 

Baca juga: Hasil Moto2 GP Amerika, Balapan Penuh Drama, Tony Arbolino Menang

Alhasil, penggunaan roof box atau bagasi tambahan menjadi hal yang banyak pilih untuk mudik. Bahkan, ada pula beberapa jasa penyewaan roof box yang gencar menawarkan promosi saat bulan puasa tiba.

Akan tetapi, masih banyak yang belum paham cara penggunaan roofbox yang benar. Alhasil, keselamatan dalam berkendara bisa terancam.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) Jusri Pulubuhu mengatakan, harus memastikan pemasangan roofbox pada mobil sudahlah tepat.

Ilustrasi Honda BR-V saat menggunakan roof box lansiran Thulekompas.com Ilustrasi Honda BR-V saat menggunakan roof box lansiran Thule

“Pemasangan roofbox pada atap mobil itu harus sesuai prosedur dari fabrikasi roofbox tersebut. Tidak hanya itu saja, harus perhatikan juga kapasitas maksimal dari roofbox tersebut. Misalnya berapa kilo atau berapa liter batas barang bawaan pada roofbox yang digunakan,” kata Jusri baru-baru ini pada Kompas.com.

Jika dari sisi keamanan dalam berkendara, sebenarnya penggunaan roofbox tidaklah aman. Oleh karena itu, hendaknya saat mengendarai mobil dengan roofbox harus ekstra hati-hati.

Baca juga: Bamsoet Beli Taksi Drone EHang 216 buat Kirim Barang

Pengemudi harus mengendalikan gaya mengemudi agar lebih pelan. Kecepatan melajukan mobil harus diturunkan dari batasan saat berkendara tanpa roofbox. Kemudian saat akan melakukan manuver juga harus lebih diperhatikan.

“ Saat ada beban di atas mobil akan membuat kestabilan kendaraan berkurang, kemudian beban kerja mesin akan berkurang dimana menjadi boros dan lainnya. Dan akhirnya akan menimbulkan gaya yang tidak diharapkan karena mobil labil,” ujar jusri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau