JAKARTA, KOMPAS.com - Grab Indonesia menyatakan bahwa telah mengoperasikan lebih dari 5.000 armada kendaraan berbasis listrik tahun ini dalam bentuk roda dua, e-scooters, maupun roda empat.
Hal ini merupakan bentuk perseroan guna mendukung implementasi percepatan era elektrifikasi kendaraan bermotor di Tanah Air sebagaimana termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2019.
"Kami ikut mendukung visi pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen di tahun 2030 melalui inisiatif yakni meluncurkan dan mengoperasikan lebih dari 5.000 armada kendaraan berbasis listrik," kata Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: 10.000 SPBKLU Ditargetkan Bakal Tersebar di 2025
"Kami juga telah bekerja sama dengan PLN untuk membangun inisiatif membangun ekosistem kendaraan bermotor," lanjutnya.
Menurut Ridzki, penggunaan kendaraan listrik lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil hingga 20-30 persen. Meski demikian, ia tak menampik harga beli kendaraan terkait masih cukup tinggi.
"Kendalanya masalah harga belinya, masih cukup tinggi. Kalau untuk biaya operasi, lebih hemat 20-30 persen," kata dia.
Untuk menyiasati itu, Grab Indonesia menggunakan kendaraan listrik dengan sistem sewa kepada masyarakat. Dalam hal ini pihaknya telah bekerja sama dengan perusahaan Kymco, Selis dan lainnya untuk pengadaan kendaraan yang disewakan.
"Makanya kendaraan listrik ini kami gunakan pola sewa agar harganya terjangkau dan pola pengantaran barang atau makanan untuk jarak dekat," kata dia.
Baca juga: Uji Emisi Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta Gratis, Simak Jadwalnya
Tetapi, untuk jangka panjang Ridzki menyatakan telah berdiskusi dengan sejumlah kementerian terkait untuk memberikan usulan dalam hal ekosistem kendaraan berbasis listrik soal pola insentif.
Selain itu, untuk mendukung produktivitas, Grab juga telah bekerjasama dengan penyedia kendaraan listrik, khususnya roda dua, untuk memiliki baterai cadangan.
"Sedangkan untuk kendaraan roda empat, saat ini kami operasikan memang dengan kapasitas baterai yang tinggi, karena mereka bukan pengantaran makanan, mereka pengantaran orang, mereka jarak tempuhnya juga bisa jauh 400 km, " ujar Ridzki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.