Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Headrest di Jok Mobil Jangan Dilepas, Akibatnya Bisa Fatal

Kompas.com - 07/02/2020, 13:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Keamanan dan kenyamanan saat berkendara menggunakan mobil menjadi hal utama bagi seorang pengendara saat melakukan perjalanan.

Sebelum melakukan perjalanan, pengemudi wajib memperhatikan berbagai hal penunjang keselamatan selama berkendara.

Salah satu penunjang keselamatan berkendara adalah keberadaan headrest atau sandaran kepala pada jok mobil. Meski memiliki bentuk yang relatif kecil tetapi benda ini tidak bisa disepelekan.

Baca juga: Pedagang Musiman di Gilimanuk: Cari Uang Jangan Keterlaluan, Jangan Menindas Pemudik

Bahkan headrest ini bisa menyelamatkan pengemudi maupun penumpang mobil dari cedera leher yang lebih parah atau bahkan dari kematian.

Headrest ini memiliki fungsi menahan kepala dari gaya dorong saat terjadi benturan atau dorongan. Hanya saja, selama ini masih banyak pemilik mobil yang mengabaikan fungsi dari sandaran kepala tersebut.

Dengan berbagai alasan, sehingga mengabaikan dari sisi keselamatan berkendara mereka pun melepas headrest dari jok mobil.

Baca juga: Ubah Yamaha Scorpio Karatan Jadi Tracker

 

Padahal, hal tersebut justru sangat membahayakan pengendara. Pasalnya jika sewaktu-waktu terjadi tabrakan atau benturan, leher berpotensi mengalami cedera parah.

Hal ini disebabkan karena tidak adanya penahan kepala atau headrest. Sehingga leher bisa mengalami whisplah, yakni suatu cedera leher di mana leher dipaksa menjulur terlalu jauh ke belakang lalu secara cepat maju ke depan.

Jika ini terjadi maka tulang leher bisa saja patah dan yang terparah adalah menyebabkan kematian seketika.

Maka dari itu Director Training The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan menyarankan kepada para pemilik mobil agar tidak melepas headrest tersebut apapun alasannya.

Baca juga: Jasa Marga Mau Ganti Rugi Ban Pecah di Tol, Simak Cara Klaim

Hal ini untuk mengantisipasi jika sesuatu hal terjadi yang bisa melukai tulang leher.

“Nah jangan pernah melepas headrest, karena tidak adanya penahan kepala maka saat ditabrak dari belakan bisa terjadi whisplah,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/2/2020).

 Marcell menambahkan, selain itu potensi cedera yang lain karena tidak adanya headrest adalah terjadinya gegar otak. Hal ini disebabkan karena otak menabrak pada tengkorak.

Baca juga: Gempa Myanmar: 1.002 Orang Tewas dan 2.400 Lainnya Terluka

“Bisa juga menyebabkan kematian karena terjadinya trauma brain injury,” ucapnya.

Traumatic brain injury merupakan cedera otak akut akibat energi mekanik terhadap kepala dari kekuatan eksternal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau