JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai diler resmi menyatakan telah melakukan perbaikan terhadap ribuan mobil korban banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek awal 2020 lalu.
Meski demikian, pemilik diimbau untuk selalu melakukan pengecekan rutin. Sebab, sebagaimana dikatakan Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Riecky Patrayudha, ada beberapa komponen mobil yang berpotensi terjadi masalah usai pasca banjir atau terendam air.
"Ada beberapa komponen yang secara umum semua kendaraan memiliki potensi untuk terjadi masalah pascabanjir. Komponen ini tidak secara langsung timbul setelah kendaraan terendam, jadi baru ketahuan ketika usai digunakan kembali," ujarnya.
Baca juga: Viral, Yaris Ini Digotong Ramai-ramai karena Parkir di Atas Rel Kereta
Salah satu komponen tersebut, lanjut dia, ialah bearing roda atau alternator. Ini bisa terjadi karena bagian itu baru bisa diindikasi rusak ketika aktif berkerja.
"Memang bisa dipantau lebih dahulu lewat monitor (scan diagnostic) ketika pengecekan pertama (ketika mobil baru saja terendam). Namun masalahnya bukan di situ, tapi adalah daya tahan grease-nya," ujar Riecky.
"Seiring berjalannya waktu, daya tahan itu akan berbeda antara kondisi nomal dan terendam air. Di bengkel resmi, hal ini merupakan salah satu poin yang dikomunikasikan dengan konsumen sehingga pemilik punya opsi (apakah ganti atau tidak)," katanya.
Adapun gejala alternator bermasalah, biasanya mobil timbul bunyi-bunyian tidak normal. Ketika dibiarkan, komponen penting yang berkerja sebagai penyuplai listrik menuju aki ini bisa tidak berfungsi.
"Dampak lain dari alternator rusak, mobil juga biasanya akan sulit distarter, padahal sudah ganti aki. Kalau biaya pergantiannya, silahkan cek ke diler saja," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.