JAKARTA, KOMPAS.com – Ban merupakan salah satu komponen penting pada mobil. Namun terkadang, pemilik ada yang mengabaikan atau tidak melakukan perawatan, padahal jika mengalami masalah bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.
Setidaknya, sering mengecek kondisi ban, apakah masih dalam keadaan normal atau sudah harus diganti. Salah satu kerusakan pada ban mobil, yaitu bunting atau benjol.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk mengatakan, jika ban benjol berawal dari hal sepele, yaitu kurangnya tekanan udara pada ban.
Ketika ban yang kurang udara tersebut menghantam benda keras, mengakibatkan benang baja pada ban ada yang putus.
“Berawal dari ban yang kurang udara lalu menumbur benda keras seperti batu, trotoar, dan lubang akan menyebabkan dinding ban menekuk, tergencet antara pelek dan permukaan jalan secara tiba-tiba, lalu benang di samping ban ada yang putus,” kata Zulpata kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Sudah Bisa Dipesan, Mobil Listrik Hyundai Ioniq Dijual Rp 569 Juta
Jika diisi udara, tekanan di dalam ban akan menekan karet samping dan jika dilihat dari luar akan terlihat benjol.
“Ban benjol baru terlihat ketika ban diisi kembali dengan udara. Kalau ada benang samping yang putus, udara akan menekan bagian tersebut dan jika dilihat dari luar akan terlihat benjol bannya,” ucap Zulpata.
Zulpata menambahkan, menjaga tekanan udara ban yang sesuai dengan standar pabrik harus dilakukan. Usahakan tekanan udara pada ban jangan sampai kurang. Jika kurang, ban mudah rusak hanya karena menubruk benda keras di jalanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.