Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Mobil Terlalu Lama Terendam Air, Bagaimana Efeknya?

Kompas.com - 23/01/2020, 18:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Komponen paling penting pada kendaraan roda empat adalah ban. Karena hanya ban yang bersentuhan langsung dengan aspal. Jadi perawatan dan pengecekan kondisi ban tidak boleh dianggap enteng.

Kejadian banjir yang melanda Jabodetabek beberapa pekan lalu menimbulkan pertanyaan soal ban.

Bagaimana kondisi ban yang terendam banjir? Apakah akan merusak struktur ban atau tidak?

Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk mengatakan kalau hanya terendam air atau lumpur, tidak menyebabkan masalah pada ban mobil. Hanya saja setelah terendam harus dicuci bersih.

Baca juga: Harga Ban Xpander, Avanza dkk, di Kisaran Rp 500 Ribu

Mobil terendam banjir di rumah anak Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Dimaz Raditya Soesatyo, di Kemang, Jakarta, Kamis (2/1/2020).Dokumen pribadi Bambang Soesatyo Mobil terendam banjir di rumah anak Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Dimaz Raditya Soesatyo, di Kemang, Jakarta, Kamis (2/1/2020).

“Tidak ada masalah kalau habis terendam air atau lumpur, yang penting dicuci bersih saja, jika ingin lebih kinclong bannya, dinding ban bisa diberi polesan ban,” ucap Zulpata kepada Kompas.com, Rabu (22/1/2020).

Kondisi yang bisa menyebabkan ban retak yaitu ketika terendam lama lalu terkena sinar matahari secara berulang-ulang dan mobil dalam keadaan diam, tidak digunakan. Jadi kalau dalam kondisi terendam banjir, tidak akan menimbulkan kerusakan pada ban.

“Kalau terendam lalu terkena terik matahari berulang-ulang tanpa dipakai jalan mobilnya, kemungkinan ban akan retak atau ozone crack,” kata Zulpata.

Baca juga: Intip Daftar Harga Ban Mobil Murah, Mulai Rp 400.000-an

Zulpata mengatakan, salah satu cara merawat ban paling mudah adalah dengan mengendarai mobilnya. Ketika ban bergerak, elastisitas dari karet ban akan terjaga. Selain itu pengaplikasian semir ban juga membantu merawat ban.

“Kalau bisa bannya dipakai, mobil jangan didiamkan terlalu lama. Menjalankan mobil membantu ban agar bisa ‘bernafas’ dan terjaga tingkat elastisitasnya. Pada dasarnya karet ban itu kuat dan elastis, jadi tidak rapuh dan paling penting, jaga tekanan udara ban sesuai rekomendasi dari pabrikan” ucap Zulpata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau