JAKARTA, KOMPAS.com – Singing road atau jalan bernada telah terpasang di tol Trans-Jawa sejak Desember 2019. Inovasi dalam bidang keselamatan ini dapat Anda jumpai di lajur dua tol Ngawi-Kertosono-Kediri, tepatnya di KM 644+200 B (arah Madiun-Solo).
Agus Hariyanto, GM Operasi dan Pemeliharaan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), mengatakan fungsi dari singing road adalah untuk mengembalikan fokus pengemudi agar dapat berkonsentrasi kembali.
“Lokasi yang kami pilih tersebut merupakan hasil evaluasi, di mana lokasi itu adalah titik lelah pengemudi, sehingga pengemudi kurang fokus saat menyetir,” katanya kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Cegah Kecelakaan Libur Natal dan Tahun Baru, Tol Madiun-Surabaya Dipasang Singing Road
Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan ada sejumlah lokasi yang cocok dipasang singing road selain daerah rawan kecelakaan.
“Menurut saya supaya efektif harus dipasang di setiap jarak 20-25 km arah keluar kota, tujuannya untuk menghilangkan efek bosan dan mengantuk saat berkendara,” ucapnya kepada Kompas.com (6/1/2020).
“Atau di beberapa titik-titik sebelum rest area, sebagai pengingat waktu istirahat. (Singing road) Dulu sudah pernah terpasang di tol Merak sebetulnya,” ujar Sony.
Baca juga: Singing Road Cocok Dipasang di Lokasi Rawan Kecelakaan
Sony juga mengatakan, singing road tak hanya bermanfaat dari segi keselamatan, tapi juga bisa menghibur pengendara di perjalanan. Efek bikin kaget biasa terjadi saat awal penerapan, karena masih banyak yang belum tahu soal rambu ini.
“Upaya pengelola jalan tol menciptakan suasana agar pengemudi bisa lebih melek. Efeknya enggak ngagetin kok tapi bisa membuat suasana happy, apalagi dalam sebuah perjalanan jauh. Buat ban juga masih aman, karena tipis lapisannya,” katanya.
Meski begitu, singing road rupanya disebut kurang cocok bila dipasang di ruas tol dalam kota. Sebab singing road baru efektif mengeluarkan alunan nada saat dilewati kendaraan dengan kecepatan 80-100 kpj.
“Kalau dalam kota kan rute pendek, enggak terlalu bermanfaat. Karena semua rambu-rambu maupun peralatan yang ada di jalan harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Perlu dilihat tujuannya untuk apa,” ucap Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.