JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Astra Motor ( TAM) legowo target penjualan tahun ini sebesar 330.000 unit diprediksi turun 6 persen ketimbang tahun lalu, karena kondisi pasar yang melemah sepanjang tahun.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing TAM, mengatakan, meski turun 6 persen namun hal itu cukup baik sebab saat ini pasar turun 11,8 persen, dan Toyota masih mampu meraih market share 32,4 persen.
"Sampai akhir tahun saya rasa kalau melihat tren seperti ini masih akan turun sekitar 5 sampai 6 persen dibandingkan tahun lalu," kata Anton di Menara Astra, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Baca juga: Toyota Pernah Investasi Rp 20 Triliun Zaman SBY
Anton mengatakan, per Oktober market share Toyota mencapai 32,4 persen meningkat dari tahun lalu sebesar 30,6 persen. Hasil ini cukup baik di tengah market yang lesu ditambah persaingan antar merek yang makin ketat.
"Prediksi Toyota sendiri penjualan mobil nasional tahun ini turun, jadi 1.050.000, jadi tidak sampai 1 juta unit. Ya 1 juta plus," kata Anton.
Anton mengatakan, pihaknya bisa bertahan karena performa Toyota Rush yang cukup baik. Setelah meluncurkan Rush, penjualan Sport Utility Vehicle (SUV) kelas ringan itu terbukti dapat membantu penjualan Toyota.
"Kalau dibandingkan generasi sebelumnya (2017) penjualannya di bawah 2.000 unit per bulan sekarang tahun ini (2019) mendekati 5.000 unit per bulan, jadi support dari model ini sangat tinggi," katanya.
Baca juga: Toyota Investasi Rp 28,3 Triliun, Kembangkan Mobil Listrik
Dukungan duet MPV Toyota yaitu Innova dan Avanza juga diklaim menopang penjualan Toyota. Anton mengatakan, market share Innova di kelasnya saat ini masih tertinggi mencapai 90 persen.
Sedangkan raihan ''mobil sejuta umat'' Avanza dalam tiga bulan terakhir (Agustus-Oktober) kembali membaik jadi 40 persen, yang sejak awal tahun terus penjualannya terus digempur Mitsubishi Xpander.
"Tiga bulan terakhir market share-nya kembali normal ke 40 persen. Kalau di awal tahun belum bagus, Januari ketolong terus dua tiga bulan, naik waktu lebaran meningkat cukup tinggi dan pada semester kedua mulai stabil," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.