CIKARANG, KOMPAS.com - Perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan bukan hanya soal pemindahan fisik, namun juga harus didorong dengan kemajuan teknologi. Termasuk diantaranya kemajuan di bidang otomotif.
Seperti disebutkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, yang mengatakan, menginginkan Ibu Kota baru memiliki sistem yang dapat mengakomodir kendaraan otonomos alias kendaraan nirawak tanpa sopir.
Baca juga: Jumlah Komponen Lokal Wuling Diklaim 55 Persen
"Kemarin ada tukar pikiran dalam rencana pembangunan Ibu Kota baru. Saya bilang minimal kita punya fasilitas 5G sehingga autonomous vehicles dan kendaraan lainnya bisa menggunakan autonomous commuter line," kata Menperin di Cikarang, Rabu (25/9/2019).
Selain jaringan sudah 5G, Menperin juga mengatakan diperlukan studi tata kota yang sangat baik. Sebab tata kota yang baik akan menciptakan lingkungan yang baik. Lingkungan yang baik akan mempermudah implementasi mobil otonomos.
Baca juga: Ekspor Mobil dari Indonesia Masih Bisa Ditingkatkan
"Dengan berkembangnya autonomous yang tentunya kita harus juga memberi masukan agar ke depan memiliki cluster kota yang dipersiapkan untuk autonomus vehicle," katanya.
Saat ini mobil otonomos memang berkembang sejalan dengan mobil listrik. alah satu yang pernah mengaspal ialah mobil otonomos Navya yang dihadirkan operator seluler Telkomsel selama acara Asian Games berlangsung.
Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan lokasi ibu kota baru Indonesia. Dari DKI Jakarta ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.
Jokowi menyatakan, beban di Jakarta dan pulau Jawa sudah terlalu berat. Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 menyebutkan, sebesar 56,56 persen masyarakat Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.