Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Mobil Jarang Dipakai Tetap Wajib Rutin Ganti Oli?

Kompas.com - 11/08/2019, 15:03 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merawat mobil sudah menjadi salah satu kewajiban yang harus dilakukan. Meski mobil jarang digunakan, bukan berarti secara intensitasnya perawatannya jadi berkurang, apalagi bila menggangap akan lebih awet dari yang sering digunakan.

Dalam konteks masalah ini, salah satu yang kerap menjadi polemik adalah masa pergantian oli. Banyak orang yang berpatokan pada jarak tempuh, padahal selain angka kilometer, masalah waktu juga menjadi hal yang harus diperhatikan.

"Toleransinya rata-rata konsumen selama ini memang pada jarak tempuh, padahal ada waktunya juga. Bagi mobil yang jarang dipakai kebanyakan beranggapan olinya bisa lebih awet dibandingkan yang sering, padahal anggapan tersebut salah," ujar Kepala Bengkel Auto2000 Suparna kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Remote Rusak, Begini Cara Masuk ke Dalam Mobil [VIDEO]

Menurut Suparna, mobil yang jarang digunakan bukan berarti minim masalah apalagi perawatan.

Contoh pada pelumas mesin atau oli, walaupun didominasi pada kondisi yang cenderung statis di dalam garasi, tapi di ruang mesin juga terjadi proses oksidasi dari uap air yang berada di sekitar mobil.

Bila didiamkan terlalu lama, air tersebut bisa tercampun dengan oli mesin dan merusak kandungan adiktif pada pelumas. Pada situasi seperti ini, otomatis fungsi utama pelumas untuk melindungi "jeroan" pada mesin tak lagi optimal, bahkan parahnya lagi bisa menimbulkan karat.

"Bila mobil banyak berdiam otomatis oli akan cenderung mengendap ke bawah semua, komponen pada mesin menjadi kering dan bisa menimbulkan korosi. Selain itu, campuran kimia atau adiftif pada kandungan oli juga bisa rusak sehingga tak lagi dapat menjalankan fungsinya," kata Suparna.

Suparna menyarankan pemilik mobil untuk mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan soal perawatan. Pergantian oli minimal dilakukan dua sampai tiga kali dalam setahun, tergantung dari jarak tempuh atau pun waktu.

Khusus untuk pengguna di kota-kota besar seperti Jakarta, pada umumnya akan sulit menyesuaikan jarak tempuh, karena itu disarankan berpatokan pada waktu, yakni tiap enam bulan sekali.

"Contoh kalau di Jakarta itu jarak sebenarnya pendek, tapi perjalanannya yang berat karena macet. Dalam kondisi mobil yang terjebak macet, meski roda diam tapi komponen mesin bergerak, artinya oli juga tetap bekerja. Karena itu pergantian oli tetap wajib dilakukan enam bulan meski secara jarak tempuh ideal belum tercapai," papar Suparna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
baru tau...soalnya punya mobil cm satu2nya n dpakai trs, ga ada yg nganggur #jernihberkomentar


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau