JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan beragam proyek infrastruktur di ruas tol Jakarta Cikampek membuat kepadatan terjadi di jalur tersebut hampir setiap saat. Baru-baru ini PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan akan melakukan pengerjaan pemeliharaan konstruksi rigid yang berlangsung di KM 24 dan KM 31 hingga 5 Juli mendatang.
Djarkasih Damanik, seorang pengemudi truk dan juga Ketua Umum Perkumpulan Pengemudi Jakarta Raya (PPJR) menceritakan pembangunan beragam proyek ini mempengaruhi penghasilan pengemudi yang kerap melewati tol Cikampek. Kemacetan yang dilalui setiap hari juga mempengaruhi pekerjaan mereka.
“Kepadatan di tol Cikampek signifikan buat pengeluaran pengemudi. Juga merembet ke bahan bakar yang terbuang sia-sia,” ucap Djarkasih kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2019).
Djarkasih berharap pembangunan di tol Cikampek dapat segera diselesaikan untuk kelancaran arus logistik yang melalui tol tersebut setiap hari. Di sisi lain, kendaraan bersar kerap mendapat perlakuan berbeda dengan kendaraan lain yang melalui jalan tol.
Baca juga: Curhat Pengusaha Truk soal Kemacetan Tol Cikampek
“Aturan seperti tebang pilih terkait jam operasional kendaraan besar yang melintas di tol. Harapannya tidak dipersempit ruang gerak mobil berbadan besar ini, tujuannya sama ingin cepat sampai tujuan juga padahal,” ucap Djarkasih.
Rudi, pengemudi salah satu penyedia jasa travel mengungkapkan, tol Jakarta Cikampek selalu dilaluinya setiap hari jika ingin ke Bandung. Kemacetan yang dialaminya selama di jalan membuatnya bertanya-tanya definisi terkait jalan tol selama ini.
“Jalan tol kita masuk berbayar untuk cepat sampai ke tujuan, ada harga yang dibayar, tapi ternyata tetap kena macet juga. Bukan anti dengan pembangunan tapi baiknya semua proyek tersebut dipercepat,” ucap Rudi.
Rudi menceritakan teman-teman sesama sopir kerap memutuskan melewati jalur biasa untuk menghindari pembangunan di tol Cikampek. Sayangnya jalur alternatif tersebut juga mengalami kemacetan dampak dari luas jalan yang tidak seberapa dan kepadatan kendaraan.
Namun baik Rudi dan Djarkasih menilai pembangunan jalan tol memang menimbulkan hasil positif. Bagi yang bergerak ke arah Bandung, atau ke timur arah Semarang hingga Surabaya, perjalanan menjadi lebih cepat meski ada biaya lebih yang harus dikeluarkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.