JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki Motor Corporation (SMC) kewalahan dengan permintaan SUV Jimny yang melonjak sejak diperkenalkan. Dalam update terbaru, pemenuhan permintaan dalam negeri di Jepang bahkan harus menunggu selama satu tahun dan untuk pasar Eropa selama enam bulan.
Kenyataan ini membuat pertanyaan, mengapa Jimny tidak diproduksi di dalam negeri? Pertanyaan ini juga yang disampaikan kepada Managing Officer SMC untuk wilayah Asia, Shuji Oishi, Kamis (25/4/2019).
"Saya juga sudah meminta SMC, kami ingin membuat produksi juga ingin semakin cepat. Kami terus bernegosiasi dengan pihak Jepang," ucap Oishi di sela world premiere New Carry di ajang Telkomsel IIMS 2019.
Oishi meyakinkan, dirinya yang memegang kebijakan untuk pasar Asia ingin Jimny terbaru diproduksi di Indonesia. Alasannya, dari mesin dan transmisi sudah diproduksi di dalam negeri untuk model Ertiga dan Carry terbaru.
Baca juga: Suzuki Mulai Tampung Pesanan Jimny di IIMS 2019
Oishi juga menutup kemungkinan India dalam kompetisi memproduksi Jimny. Ia sangat berharap kesempatan tersebut bisa diberikan pada Indonesia.
"Dulu Katana diproduksi di sini. Jadi saya rasa kemungkinan cukup besar," ucap Oishi.
Oishi sendiri berharap Suzuki Indomobil Indonesia (SIS) terus berupaya agar produksi Jimny di Indonesia dapat segera terealisasi, terutama dengan pendekatan ke pihak prinsipal.
"Karena di Jepang, produksi setahun untuk Jimny hanya 75 ribu unit. Jadi memang ini hanya menunggu kapan waktu yang tepat, karena di Indonesia sudah siap kalau mau produksi," ucap Oishi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.