JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam waktu dekat, produk Toyota akan terbang ke luar angkasa dan menjelajah antariksa. Hal ini dapat terjadi setelah Toyota menandatangani kerjasama dengan lembaga antariksa Jepang, JAXA untuk penjelajahan luar angkasa.
Dalam kerjasama ini diungkapkan kolaborasi keduanya untuk menciptakan wahana antariksa yang memanfaatkan teknologi fuel cell. Bentuknya bisa beragam, terutama untuk membantu manusia mengeksplorasi permukaan benda langit, terdekat adalah bulan, dengan kemampuan jelajah hingga 10.000 kilometer.
“JAXA tengah mengejar kerjasama internasional dalam membantu Jepang berlomba dalam penjelajahan antariksa. Kami menargetkan keterlibatan teknologi Jepang yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam penjelajahan. Kerjasama dengan Toyota meningkatkan rasa percaya diri kami. Kami ingin memanfaatkan teknologi mobilitas Toyota untuk membuat wahana antaraiksa untuk awak astronot,” ucap Presiden JAXA, Hiroshi Yamahakawa dilansir dari Autocar India, Senin (18/3/2019).
Presiden Toyota, Akio Toyoda juga menyambut kerja sama ini. Menurutnya kerjasama ini mendorong Toyota untuk terus menjadi perusahaan yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan untuk mengekplorasi antariksa.
Baca juga: Toyota Terungkap Mau Boyong Supra ke Indonesia?
“Kendaraan sudah digunakan di berbagai wilayah di dunia, dan di sebagian besar daerah tersebut, kendaraan memastikan manusia untuk dapat hidup dan berkarya. Saya rasa dengan itu inti kebutuhan proyek ini. Saya senang dan berharap dapat memberikan kendaraan yang memiliki durabilitas dan performa layaknya kendaraan Toyota dengan teknologi fuel cell kami,” ucap Toyoda.
Penjelajahan antariksa dilakukan untuk memperluas habitat hidup manusia serta meningkatkan kemampuan penjelajahan untuk tempat-tempat yang sebelumnya tidak terpikirkan ditinggali. Banyak negara juga tengah berlomba menjadikan dirinya terdepan dalam penjelajahan antariksa seperti ke bulan atau Mars.
JAXA sendiri terus mempelajari skenario apa saja yang bisa dilakukan dengan teknologi yang dibuat khusus untuk misi angkasa luar ini. Ditargetkan pada 2030 proyek ini dapat terlaksana dengan target peluncuran ke angkasa pada 2029.
“Gravitasi di bulan seperenam kali di bumi. Bulan juga memiliki permukaan yang kompleks dengan kawah, jurang dan bukit menjulang. Suhu juga menjadi pertimbangan karena lebih tinggi dari pada di Bumi. Kemampuan jelajah hingga 10.000 km jadi modal awal yang cocok untuk misi ini. Kerjasama ini sudah dimulai sejak Mei 2018 lalu,” ucap Hiroshi.
Spesifikasi konsep wahana antariksa ini antara lain memiliki panjang 6 meter, lebar 5,2 meter, tinggi 3,8 meter. Luas kabin dapat dihuni untuk dua orang astronot, atau empat orang dalam keadaan darurat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.