Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPT Tes Seberapa Mahal Konsumsi Mobil Listrik

Kompas.com - 10/12/2018, 09:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan konvoi kendaraan listrik usai meresmikan fasilitas charging station. Konvoi dilakukan untuk melihat konsumsi daya listrik yang digunakan pada tiga kendaraan, yakni Mitsubishi i-MiEV, Tesla Model X, dan bus listik garapan PT Mobil Anak Bangsa (MAB).

Menurut Kepala Balai Besar Teknologi Energi (B2TKE) Mohammad Mustafa Sariananto, konvoi dilakukan dengan jarak tempuh hampir 39 km dari Gedung BPPT di Thamrin menuju fasilitas BPPT di Komplek Puspiptek, Tangerang, untuk melihat perbandingan antara mobil listik dan mesin konvensional dengan jarak tempuh sekitar 39 km.

"Jadi setelah persemian kita lakukan konvoi uji coba melihat perbandingan konsumsi antar daya listrik pada kendaraan listrik dan BBM pada mesin konvensional. Kurang lebih jaraknya 39 km," ucap Mustafa saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu(8/12/2018).

Baca juga: BPPT Siapkan Standarisasi Charging Station Mobil Listrik

Menurut Mustafa, kondisi ketiga kendaraan saat akan berjalan dari Thamrin sudah sama-sama terisi penuh. Berdasarkan catatan dan perhitungan, ternyata hasilnya dinilai cukup positif dan jauh lebih irit dibandingkan mesin BBM.

Bus listrik milik PT Mobil Anak Bangsa.KOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI Bus listrik milik PT Mobil Anak Bangsa.

Untuk bus listrik MAB, dengan jarak 39 km tercatat menkonsumsi energi sebanyak 33,15 kWh. Bila disetarakan dengan asumsi tarif listrik Rp 1.450 per kWh, maka jumlahnya biaya yang dihabiskan bus MAB untuk menempuh jarak 39 km, adalah Rp 48.068

Kalau dibandingkan dengan bus diesel dengan solar, dengan rata-rata konsumsi BBM 2 km per liter. Maka, untuk menempuh jarak 39 km, dibutuhkan biaya energi mencapai Rp 100.425, dengan acuan harga Rp 5.150 per liter solar.

"Menempuh jarak 39 km, Mitsubishi i-MiEV hanya mengkonsumsi 5 kWh atau setara dengan Rp 7.250, sementara Tesla hanya menghabiskan 17.000. Kita pakai perbadingan tarif dasar listik untuk memperkirakan estimasi biaya yang dikeluarkan. Lalu kita bandingkan dengan estimasi konsumsi bahan bakar," ucap Mustafa.

Baca juga: BPPT Menilai Kendaraan Listrik Masih Punya Kendala

Pada Mitsubishi i-MiEV, BPPT membandingkan dengan harga per liter bensin sebesar Rp 7.800 (setara Pertalite). Bila diasumsikan dengan kendaraan low cost green car (LCGC) dengan 1 liter bensin menempuh jarak 20 km, maka biaya yang dihabiskan untuk menempuh 39 km, adalah Rp 15.210.

Sementara untuk Texla Model X, disejajarkan dengan jenis BBM Pertamax dengan harga per liter Rp 10.500. Bila 1 liter BBM diasumsikan digunakan Tesla sejauh 8 km, maka dalam pengujian BPPT dengan jarah 39 km, harga konsumsi BBM Tesla sebesar Rp 51.188, sedangkan konsumsi listrik hanya Rp 17.000.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau