Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Skoda Sudah Lama Incar Indonesia

Kompas.com - 20/09/2018, 19:41 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pernyataan Ketua Senat Republik Ceko Milan Stech yang menyebutkan salah satu industri terkuatnya di sektor otomotif, saat pertemuannya dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, jadi sinyal mereka akan menjajaki pasar otomotif dalam negeri.

Meskipun menurut pihak Kementerian Perindustrian, masih belum ada pembicaraan detail kapan Skoda akan masuk di pasar otomotif dalam negeri.

Saat ini pemerintah Indonesia dengan Ceko sedang dalam proses menjalin kerja sama, buat meningkatkan investasi dan menambah ekspor produk dalam negeri.

Mencoba mengulik lebih dalam, ternyata merek yang masuk dalam Grup Volkswagen ini, sudah dari 2013 lalu melirik pasar otomotif Indonesia dan berencana untuk expansi. Ini diketahui melalui unggahan materi presentasi dari akun Linkedin Sakinah Mohd Shukri.

Baca juga: Kerjasama dengan Ceko, Skoda Mau Masuk Indonesia?

Materi presentasi analisis pasar Indonesia untuk ekspansi Skoda.SAKINAH MOHD SHUKRI Materi presentasi analisis pasar Indonesia untuk ekspansi Skoda.

Nama Sakinah sendiri juga tercantum pada halaman awal materi presentasi yang berjudul “Skoda Auto Expands to Indonesia”. Pada halaman mengenai Sakinah di akun facebook, dirinya merupakan akademisi dan menjabat sebagai Academic Counselor di MSU (Management & Science University) Selangor Malaysia.

Melihat latar belakangnya sebagai akademisi, bisa jadi materi tersebut merupakan hasil analisis mereka, yang menjadi rekomendasi buat Skoda Auto, untuk penetrasi di pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Ini biasa dilakukan oleh merek-merek otomotif ketika akan memperluas pasarnya.

Sampai saat ini Sakinah belum membalas pesan konfirmasi KOMPAS.com, melalui akun facebooknya.

Isi Materi Presentasi

Selain mengulas profil merek Skoda sendiri, Sakinah dalam presentasinya menjabarkan SWOT analaisis, mulai dari kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) terkait spekulasi ekspansi bisnisnya.

Baca juga: Menakar Peluang Skoda Masuk Indonesia

Materi analisis pasar otomotif Indonesia untuk ekspansi merek Skoda.SAKINAH MOHD SHUKRI Materi analisis pasar otomotif Indonesia untuk ekspansi merek Skoda.

Indonesia dipilih bersama Meksiko menjadi pertimbangan perluasan bisnis Skoda, dari sepuluh negara seperti Angola, Argentina, Bolivia, Mesir, Indonesia, Meksiko, Iran, Filipina, Korea Selatan, dan Vietnam.

Dua negara, Indonesia dan Meksiko dianggap paling potensial buat Skoda Auto dibanding negara lainnya. Dijabarkan juga tiga kota di dalam negeri yang berpotensi menjadi pasar besar, seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung.

Sementara kompetitor yang masuk dalam materi pembahasan ada Toyota dengan produknya Innova, Fortuner, Avanza. Kemudian Daihatsu bersama tiga produknya Xenia, Sirion dan Luxio.

Rekomendasi yang diberikan berdasarkan beberapa pertimbangan hasil analisis, Indonesia lebih dipilih dibanding Meksiko, sebagai pasar potensial buat ekspansi Skoda.

Kemudian ada lima poin kesimpulan yang juga sebagai rekomendasi, mulai dari merencanakan strategi promosi yang sukses, menggunakan distributor lokal untuk mendapatkan pengetahuan soal pasar, mencari tahu soal kompetitor, menyadari situasi politik dan peraturan hukum, dan menghormati kebijakan negara tuan rumah.

Namun apakah rekomendasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh pihak Skoda, masih belum mengetahui kabarnya. 

Materi analisis pasar otomotif Indonesia untuk ekspansi merek Skoda.-SAKINAH MOHD SHUKRI Materi analisis pasar otomotif Indonesia untuk ekspansi merek Skoda.-

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau