BANDUNG, KOMPAS.com - LCGC (low cost green car) atau dikenal mobil murah menjadi penyokong utama penjualan mobil Honda di Jawa Barat dan Banten. Kontribusinya mencapai 45 persen dari seluruh penjualan Honda.
Junianto Naibaho, Manajer Operasional Honda Bandung Center (HBC), Main Dealer Honda di Jabar-Banten, mengatakan, Januari-Juli 2018, penjualan seluruh tipe Honda di Jabar dan Banten mencapai 13.160 unit.
"Dari jumlah itu, sekitar 6.000 dari Brio. Kontribusi LCGC besar di Jabar dan Banten," ujar Junianto kepada Kompas.com di Bandung, belum lama ini.
Junianto menjelaskan, penjualan LCGC semakin digenjot. Apalagi pihaknya baru mengeluarkan New Brio. Walaupun saat ini masih inden. "Inden selama dua bulan," ungkapnya.
Selain itu, harga mobil LCGC terbaru belum keluar. Pihaknya masih menunggu kebijakan pemerintah. Sebab mobil ini disubsidi pemerintah. "Harganya tergantung (kebijakan) pemerintah juga. Tapi dua bulan lagi kemungkinan harganya sudah keluar," ucapnya.
Baca juga: HR-V Teranyar Langsung Jadi Andalan Honda
Suku Bunga Kredit
Untuk pasar mobil murah, sambung Junianto, meningkatnya suku bunga kredit tidak banyak berpengaruh. Walaupun 75 persen pembeli LCGC membeli mobil dengan cara kredit.
Junianto menjelaskan, karakter umum pembeli LCGC tidak memperdulikan suku bunga. Paling berpengaruh dan banyak dipertanyakan, adalah besaran uang muka (DP).
"Bisa dihitung berapa yang menanyakan suku bunga. Rata-rata mereka tidak terpikir untuk menanyakan itu, yang ditanya DP nya berapa, diskonnya berapa," tuturnya.
Direktur HBC, Iwan Tjandradinata mengatakan, produsen mobil terus mencari cara agar kenaikan suku bunga kredit tidak memberatkan calon konsumen. Selain itu, produsen masih membahas melemahnya kurs rupiah.
"Soal kurs kami masih nunggu ATPM, masih dibahas (ATPM)," ungkap Iwan.
Salah satu yang dibahas adalah harga produk. Jika harga produk naik, bagaimana imbasnya terhadap penjualan.
"Kalau harga naik, bisa menurunkan penjualan enggak. Kalau seperti itu apakah lebih baik dealer yang berkorban dengan sejumlah cara. Kami masih nunggu keputusannya dari ATPM," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.