JAKARTA, KOMPAS.com — Hampir mirip strategi Honda pada Brio, Datsun sekarang menempatkan model hatchback GO pada dua pasar yang berbeda, yaitu low cost green car (LCGC) dan city car.
GO manual merupakan LCGC, sedangkan model baru GO CVT bersaing dengan Brio dan Suzuki Ignis, di segmen city car.
Baca juga: GO CVT Bukan LCGC, Ini Alasan Datsun
Strategi itu bukan tanpa perhitungan. Masato Nakamura, Head of Datsun Indonesia, menyadari perusahaan kehilangan keuntungan karena GO CVT bukan LCGC, jadi tidak bisa menikmati Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) nol persen. GO CVT kena PPnBM 10 persen.
Baca juga: CVT Datsun GO Diimpor dari Thailand
“Saya tahu benefit LCGC buat kami, tetapi yang paling penting menawarkan produk atraktif untuk konsumen. Jadi GO CVT kami atraktif buat konsumen, bukan hanya dari produk tetapi juga harga,” kata Masato, Senin (7/5/2018).
GO CVT menggunakan transmisi yang sama dengan Cross dan juga generasi baru Nissan March. Kelebihannya, tenaga yang dihasilkan mesin 1.2L yaitu 78 PS, lebih besar dari GO manual 68 PS. Selain itu CVT menawarkan berkendara halus dan nyaman.
Disimak dari harga, Datsun menempatkan harga GO CVT di bawah produk LCGC bertransmisi otomatis merek lain. GO CVT merupakan model CVT termurah yang bisa dibeli di Indonesia. Poin itu menjadi salah satu nilai jual yang penting buat menggaet konsumen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.