Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pebalap MotoGP Minta Tes Antidoping Diperketat

Kompas.com - 06/04/2018, 17:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Termas de Rio Hondo, KOMPAS.com — Penggunaan doping atau obat peningkat performa atlet sudah dilarang oleh hampir semua cabang olahraga di dunia. Namun, isu tersebut tampaknya belum cukup diperhatikan di cabang motorsport terutama MotoGP.

Sebagai pebalap pertama yang mengungkapkan keresahannya akan doping di MotoGP, Cal Crutchlow kemudian mendapat dukungan dari rekan-rekannya di grid. Mereka mengharapkan pengecekan antidoping pada tubuh pebalap dilakukan dengan ketat dan lebih sering lagi.

“Apakah saya percaya ada doping di balap sepeda motor? Saya tidak tahu, tetapi kita harus melihat fakta bahwa di sebagian besar olahraga lain di dunia ada sesuatu yang terjadi,” kata Crutchlow mengutip Crash.net, Kamis (5/4/2018).

"Bukannya saya curiga atau menentang pebalap lain atau apa pun, saya hanya berpikir kita harus terus diuji. Saya berharap panitia bisa melakukan sesuatu dan bekerja lebih keras terhadap penggunaan doping karena saya pikir itu akan membuat semuanya adil bagi rider,” ujar Crutchlow.

Baca juga: Jadwal MotoGP Argentina 2018 Akhir Pekan Ini

Jumlah tes antidoping yang dilakukan terbatas oleh pihak MotoGP juga menjadi perhatian dari Andrea Dovizioso dan Marc Marquez.

“Iya, saya setuju dengan Cal. Saya pikir dengan lebih banyak tes akan lebih baik untuk olahraga dan kejuaraan kami, juga setiap cabang olahraga lain. Pihak penyelenggara mengatakan itu tidak mudah, tetapi membuat lebih banyak tes antidoping selama semusim, saya pikir itu positif,” kata Dovizioso.

Marc Marquez saat berlaga di GP Qatar, Minggu (18/3/2018).CRASH.net Marc Marquez saat berlaga di GP Qatar, Minggu (18/3/2018).

Marquez menambahkan, kalau pebalap MotoGP merupakan atlet profesional dan tentu saja menginginkan lebih banyak kontrol soal doping, karena itu akan lebih adil untuk semua orang

“Bagi saya yang ada saat ini tidak normal, di mana dalam 19 balapan panitia hanya menyelenggarakan dua kali kontrol, dan dalam dua balapan berbeda serta tidak semua pembalap, hanya beberapa pembalap saja,” kata Marquez.

"Ini yang membuat saya berpikir kalau kita perlu ada perubahan, dan untuk alasan itu kami meminta FIM, Dorna, ADAM untuk mengubah prosedur itu,” ucap Marquez.

Sementara Valentino Rossi sedikit meragukan seberapa efektif doping sebenarnya digunakan pada olahraga balap. Namun, dirinya tetap setuju kalau tes antidoping dilakukan lebih sering

"Bagi saya, melihat sejarah di motorsport belum ada risiko tinggi doping di masa lalu. Namun, saya setuju jika mereka harus membuat lebih banyak kontrol," ujar Rossi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com