Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Buruk Mencuci Motor Setelah Pulang Kerja

Kompas.com - 12/03/2018, 07:42 WIB
Alsadad Rudi,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Depok, KOMPAS.com — Rutinitas yang biasa dilakukan biker selama musim hujan seperti sekarang ini adalah mencuci sepeda motor. Hal itu bisa dilakukan sendiri atau cara praktis menggunakan jasa tempat pencucian umum dan tinggal bayar.

Bicara soal cuci motor, ada kebiasaan yang baiknya dihindari ketika pergi ke tempat pencucian umum, yakni waktu pencucian dilakukan.

Biasanya, di tempat cucian umum, pelanggan datang, motor langsung dicuci, kalau dalam keadaan tidak antre. Masalahnya, aktivitas mencuci ini biasa dilakukan setelah perjalanan jauh dari kantor ke rumah, puluhan kilometer, karena hemat waktu. Jadi, biker kurang awas kalau sebenarnya mencuci motor dalam kondisi mesin panas kurang ideal untuk dilakukan.

Kepala Mekanik Bengkel AHASS Murni Pura Mas Depok Syamsuddin menjelaskan, ada potensi kerusakan apabila mesin yang sedang panas langsung disiram air yang dingin. Salah satu kasus yang pernah ditemui adalah retaknya blok mesin.

Baca juga: Cuci Motor Skutik, Waspada Bagian Ini

Ilustrasi paking mesin blok motor rusak dan oli rembes.Stanly/Otomania Ilustrasi paking mesin blok motor rusak dan oli rembes.

"Tanda awal yang paling mudah dilihat kalau mulai ada bercak atau bagian yang mengelupas," kata Syamsuddin saat ditemui Kompas.com, belum lama ini.

Menurut Syamsuddin, timbulnya bercak atau bagian mengelupas pada blok mesin terjadi karena perubahan suhu yang drastis. Kondisi semacam ini memang tidak langsung terjadi. Namun, bisa muncul jika dilakukan terus-menerus.

Untuk mencegah hal tersebut, Syamsuddin menyarankan pengguna motor untuk tidak langsung membiarkan motornya dicuci saat kondisi mesin masih panas. Jika memungkinkan, sebaiknya tunggu dulu mesin motor kembali dingin selama 15-30 menit. Setelah itu, baru dilakukan aktivitas pencucian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau