Jakarta, KOMPAS.com – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) produsen roda empat terbesar dalam negeri, bertekad untuk meningkatkan kandungan lokal komponennya. Bahkan mereka berniat untuk menyamai atau melebihi pencapaian Toyota Thailand.
Level komponen lokal yang diserap industri otomotif dala negeri, selain buka lapangan pekerjaan juga meningkatkan nilai kompetitif produk di pasar global, bukan lagi domestik.
“Kami sebenarnya sudah 60 persen level, sampai 2019-2020 ingin bisa mencapai 70 persen level, karena Thailand sudah di level itu (70 persen), dan kami dalam perjalanan ke sana, tentunya secara bertahap,” tutur Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kepada Kompas.com, Selasa (13/2/2018).
Warih menambahkan, kalau pada 2018 ini pihaknya akan fokus meningkatkan true localization. Beberapa di antaranya memanfaatkan bahan mentah alumunium dan baja dari dalam negeri.
Baca juga : Kata Toyota Soal Pajak Sedan Mau Diturunkan
“Tahun ini kami ada new item untuk kami trial dengan bahan baku aluminium ingot untuk pelek. Baja sudah, resin sudah, tahun ini giliran aluminium,” kata Warih.
TMMIN memproduksi enam model dengan komposisi kandungan lokalnya sudah di atas 50 persen. Mulai dari Kijang Innova yang mencapai 85 persen, kemudian Sienta 80 persen. Lalu ada Vios, Yaris dan Fortuner di angka 75 persen, terakhir Etios Valco 60 persen.
Saat ini Toyota Indonesia memiliki 139 perusahaan pemasok tier 1, sementara untuk tier 2 dan 3 ada sekitar 720 perusahaan penyuplai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.